Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Optimistis Pelayaran Sulut-Filipina Dongkrak Harga Jagung

Gubernur Optimistis Pelayaran Sulut-Filipina Dongkrak Harga Jagung Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Manado -

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey optimistis dibukanya jalur pelayaran ke Filipina menggunakan kapal "Roll On-Roll Off" ikut mendongkrak harga komoditas jagung lokal.

"Di Filipina, harga jagung per kilogram Rp6.000, bila jalur pelayanan telah terbuka hasil jagung petani lokal bisa dibawa ke sana. Itu pasti akan membawa dampak baik bagi petani," kata Dondokambey pada gerakan menanam jagung menunjang program "Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan" di Tondano, Minahasa, Minggu (19/3/2017).

Terbukanya pelayaran itu, kata dia, juga membuka akses pariwisata menuju ke provinsi berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu.

"Semua itu pasti akan membawa kemakmuran kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Kalau rakyat sejahtera otomatis pemerintahnya sejahtera," katanya menambahkan.

Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan, pemerintah provinsi mendukung penuh sektor pertanian dengan menggalakkan penanaman komoditas jagung untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang membantu petani Minahasa mendukung peningkatan sektor pertanian komoditi jagung. Bantuan ini pasti ikut menyokong peningkatan kesejahteraan petani dan kemakmuran rakyat," ujarnya.

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI DR Ir Sumarjo Gatot Irianto berharap pemerintah pusat dan daerah ikut membantu petani menyukseskan program penanaman jagung.

"Program itu dilakukan dengan harapan komoditi jagung yang ada di Sulut menjadi unggulan dan mampu bersaing dengan daerah lainnya," katanya.

Dirjen berharap, petani memanfaatkan lahan-lahan kosong yang belum ditanami, pemerintah akan membantu menganggarkan tahun ini tanpa batas asalkan siap dioptimalkan.

"Nanti kami siapkan sepuluh alat tanam yang nanti dipakai dan diawasi pemanfaatannya. Tak perlu takut dengan hasil produksi yang melimpah, semua akan dibeli pemerintah melalui bulog dan ikut diawasi oleh Kodim, Korem dan Kodam serta dinas terkait," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: