Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pangeran Arab Saudi Puji Kebijakan Imigrasi Trump

Pangeran Arab Saudi Puji Kebijakan Imigrasi Trump Kredit Foto: Whitehouse.gov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Perdana Menteri Kedua Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, melakukan pertemuan tingkat tinggi pertama dengan presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS.

Dalam pertemuan dengan Wakil Putra Mahkota Kerajan Arab Saudi tersebut Trump dikatakan mengklarifikasi pandangannya soal Islam. Pertemuan itu turut didampingi Wapres Mike Pence dan sejumlah penasihat senior Trump.

Pangeran Mohammed memuji Trump sebagai teman sejati Muslim dan mengatakan dirinya tidak percaya bahwa larangan imigrasi kontroversial AS yang sempat diterapkan beberapa waktu lalu ditujukan untuk menargetkan Islam.

"Arab Saudi tidak percaya bahwa aturan imigrasi itu mengincar negara-negara Muslim atau agama Islam. Langkah itu sepenuhnya keputusan berdaulat AS yang ditujukan mencegah teroris masuk ke AS," bunyi pernyataan resmi dari penasihat senior Mohammed, seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Senin (20/3/2017).

Arab Saudi tidak masuk dalam daftar larangan Imigrasi kontroversial Trump yang sempat berlaku pada Februari lalu. Aturan eksekutif itu melarang warga yang berasal dari tujuh negara Muslim seperti Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman untuk masuk ke AS.

Menurut penasihat senior Trump, Jared Kushner, Pangeran Mohammed merasa puas akan pertemuan hari itu, lantaran menghasilkan sesuatu yang positif. "Beliau juga mendengarkan klarifikasi dari Presiden Trump terkait pandangannya soal Islam," kata Jared Kushner.

Tak hanya itu, Pangeran Mohammed dan Donald Trump juga membicarakan soal pengalaman sukses Arab Saudi membangun sistem pengamanan perbatasan, mengingat Pangeran Mohammed juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Yang dimaksud adalah perbatasan Arab Saudi-Irak yang dinilai telah menekan aksi ilegal seperti penyelundupan. Selain diisi pembicaraan soal pandangan terkait Islam dan kebijakan imigrasi Trump, pertemuan tersebut beragendakan diskusi soal investasi perusahaan-perusahaan AS di Arab Saudi.

Negara tersebut berencana untuk menanamkan modal di perusahaan-perusahaan teknologi AS. Sebelumnya, Arab Saudi telah berkomitmen investasi 45 miliar dollar AS ke dana investasi yang diluncurkan patungan dengan SoftBank dari Jepang.

Pertemuan dilakukan dalam rangka undangan makan siang bersama di Ruang Oval, Gedung Putih, untuk menjalin hubungan diplomatik yang lebih hangat. Selain itu, pertemuan tersebut sebetulnya tidak lepas dari upaya Arab Saudi untuk tak lagi menggantungkan ekonominya pada minyak, yang tertuang dalam strategi ekonomi bertajuk Visi 2030.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: