Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Ubah Jadwal Penerbitan Obligasi Valas Antisipasi The Fed

Pemerintah Ubah Jadwal Penerbitan Obligasi Valas Antisipasi The Fed Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal mengubah jadwal penerbitan obligasi valuta asing (valas). Rencananya penerbitan obligasi valas akan dimajukan menjadi semester I tahun ini dibanding biasanya baru diterbitkan pada semester II.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPRR) Kemenkeu, Loto S. Ginting mengatakan perubahan ini seiring dengan rencana bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve/The Fed yang akan menaikkan suku bunganya hingga tiga kali tahun ini.

"Kita memang ekspektasi dua kali, kita sudah coba kalau bisa akan dilakukan. (Obligasi) valas di semester I kita rencanakan bisa diselesaikan," ujar Loto ditemui di Gedung BI, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Dia mengungkapkan, the Fed memang telah menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps). Namun begitu, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) justru membuat tingkat yield pada Surat Berharga Negara (SBN) turun.

"Pokoknya yang tersisa saat ini adalah yang sudah done kan conventional global bonds, yang tersisa dari sisi instrumen adalah global sukuk US dollar, global euro sama samurai bonds. Sisanya kita rencanakan bisa di semester I, kalau semuanya lancar," jelas Loto.

Untuk itu, pemerintah baru akan menerbitkan obligasi konvensional pada tahun depan kecuali jika ada pre funding. Sayangnya pemerintah juga tetap akan memperhitungkan berbagai risiko yang ada khususnya dari global.

"Ya risiko-risiko ini kan masih di global. Baik geopolitik (di Eropa), perlambatan Tiongkok, kayak begitu masih jadi salah satu risiko yang turut diperhitungkan," pungkas Loto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: