Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPP akan Percepat Penyelesaian Proyek Infrastruktur Strategis Nasional

PTPP akan Percepat Penyelesaian Proyek Infrastruktur Strategis Nasional Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang konstruksi yakni PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan akan terus berupaya untuk mempercepat penyelesaian beberapa proyek infrastruktur strategis nasional.?

Direktur Utama PTPP, Tumiyana mencontohkannya dengan apa yang terjadi pada proyek Pelabuhan Multi Purpose Terminal Kuala Tanjung, Sumatra Utara, per akhir Februari 2017 realisasi konstruksinya telah mencapai sekitar 68,4 persen.?

"Diharapkan proyek ini dapat diselesaikan pada Kuartal III 2017,? ujar Tumiyana, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu (22/3/2017). Ia menjelaskan, PTPP memiliki 25 persen saham PT Prima Multi Terminal yang melaksanakan pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung.

Selain itu, untuk pembangunan beberapa ruas jalan tol sampai dengan akhir Februari 2017 realisasi proyek Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi (MKTT) telah mencapai 77,9 persen, realisasi proyek Depok-Antasari sebesar 47,2 persen.?

"Sedangkan realisasi proyek Pandaan-Malang dan Balikpapan-Samarinda masing-masing baru mencapai 4,6 persen dan 2,8 persen," ujar Tumiyana.?

Perseroan pun diketahui memiliki kepemilikan saham minoritas antara 12,5-35 persen di beberapa ruas jalan tol tersebut. Sekadar informasi, sampai dengan pertengahan Maret 2017 telah berhasil memenangkan12 proyek (di luar proyek dari entitas-entitas anak) dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp6,6 triliun atau 16 persen dari target kontrak baru di tahun 2017.?

Tumiyana menuturkan bahwa angka tersebut 37 persen lebih tinggi dibandingkan nilai kontrak baru Perseroan di Kuartal I 2016 sebesar Rp4,8 triliun. Perseroan menargetkan total kontrak baru sebesar Rp40,6 triliun di tahun 2017 atau 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian sebesar Rp32,6 triliun di tahun 2016. Kontribusi untuk proyek baru ditargetkan dari BUMN sebesar 49 persen disusul oleh Pemerintah sebesar 30 persen dan Swasta sebesar 21 persen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Dewi Ispurwanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: