Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Naik Didorong Pelemahan Ekuitas AS

Harga Emas Naik Didorong Pelemahan Ekuitas AS Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Chicago -

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB, 23/3/2017), setelah ekuitas AS melemah menjelang pemungutan suara penting tentang rancangan undang-undang perawatan kesehatan di kongres AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 3,2 dolar AS, atau 0,26 persen, menjadi menetap di 1.249,70 dolar AS per ounce.

Indeks Dow Jones Industrial Average AS turun 41 poin atau 0,2 persen pada pukul 18.00 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.

Para investor secara cermat memantau kemajuan rancangan undang-undang perawatan kesehatan yang diusulkan oleh partai Republik dan didukung oleh Presiden AS Donald Trump, karena mereka khawatir bahwa jika RUU ini gagal lolos di majelis rendah kongres, itu akan menjadi tanda bahwa agenda ekonomi pemotongan pajak dan belanja infrastruktur Presiden Trump akan jauh lebih sulit untuk dicapai daripada yang diharapkan.

Para analis percaya bahwa banyak keuntungan pasar sejak pelantikan presiden AS yang baru, didasarkan pada harapan untuk kebijakan-kebijakan ekonominya. Jika harapan ini berkurang, investor cenderung untuk pindah ke emas karena sifat "safe haven" ketika nilai ekuitas kemungkinan akan terkena dampak.

Emas diberi dukungan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,1 persen menjadi 99,65 pada pukul 18.20 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Selain itu, laporan yang dirilis oleh National Association of Realtors AS pada Rabu (22/3) menunjukkan bahwa penjualan "existing home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan "home resales") mengalami penurunan sebesar 3,7 persen selama Februari. Analis mencatat bahwa angka ini adalah dalam kisaran ekspektasi tapi lebih buruk dari konsensus, sehingga memberikan dukungan terhadap logam mulia.

Perak untuk pengiriman Mei turun 0,5 sen, atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 17,578 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 9,5 dolar AS, atau 0,98 persen, menjadi ditutup pada 961,90 dolar AS per ounce. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: