Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota DPR Soroti Ketimpangan Wilayah Investasi antara Jawa dan Luar Jawa

Anggota DPR Soroti Ketimpangan Wilayah Investasi antara Jawa dan Luar Jawa Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan menyoroti masih adanya ketimpangan wilayah investasi sehingga diharapkan pemerintah dapat menerapkan langkah kebijakan maksimal guna mengatasinya.

"Yang tidak kalah penting adalah perhatian serius pemerintah pada soal ketimpangan wilayah investasi antara Jawa dan luar Jawa," kata Heri Gunawan dalam rilis, Kamis (23/3/2017).

Politisi Partai Gerindra itu memaparkan data per September 2016, realisasi investasi masih terpusat di Jawa meskipun penanaman modal di luar Jawa dilaporkan sedikit meningkat.

Heri juga mengemukakan realisasi investasi asing secara sektoral masih didominasi sektor perindustrian (78,97 persen), diikuti sektor keuangan (5,50 persen). Sedangkan sektor produktif seperti pertanian-perkebunan-kelautan sangat rendah di bawah lima persen.

Padahal, menurut dia pada sektor terakhir ini merupakan andalan dalam menyerap tenaga kerja di Tanah Air.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa investasi khususnya pada sektor industri menjadi harapan pemerintah untuk mendorong perekonomian Indonesia pada 2017.

"Setelah pada 2016 pendapatan dan perekonomian masih bisa diandalkan dari penerimaan tax amnesty, pada 2017 tidak lagi dan diharapkan bisa dari investasi dengan total Rp800 triliun," kata Menperin di Medan, Sumatera Utara, Kamis (23/2).

Menperin menegaskan selain investasi, kekuatan perekonomian Indonesia juga diharapkan dari penguatan daya beli masyarakat.

Sementara itu, pemerintah juga fokus untuk mendorong investasi industri padat karya dan industri berorientasi ekspor, khususnya dalam upaya memaksimalkan penciptaan lapangan kerja di dalam negeri atau mengoptimalisasi lapangan kerja yang sudah ada.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Rabu (22/2) menyebutkan bahwa pihaknya akan fokus pada dua sektor tersebut, dengan menyiapkan strategi investasi yang bisa membuka lapangan kerja baru.

Thomas yang kerap disapa Tom tersebut mengatakan bahwa selain membuka lapangan pekerjaan baru, untuk lapangan kerja yang sudah ada diharapkan bisa lebih optimal dengan adanya investasi baru.

Sedangkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih kepada investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Pada 2018 mendatang, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai enam persen dimana kontribusi investasi harus digenjot, sebagai penopang alternatif selain konsumsi rumah tangga.

"Investasi adalah kata kunci 2018. Harus bisa didorong sebesar-besarnya hadir di daerah terutama investasi baru, bisa juga ekspansi dari yang ada," ujar Bambang di Batam, Rabu (22/2). (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: