Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI-Singapura Wujudkan Kerja Sama 'Mice' dan 'Cruise'

RI-Singapura Wujudkan Kerja Sama 'Mice' dan 'Cruise' Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) segera mewujudkan kerja sama yang konkret dengan Pemerintah Singapura dalam bidang "MICE", "cruise", dan investasi pariwisata.

Kemenpar menyelenggarakan "The 1 st Joint Working Group Meeting (JWGM) on Tourism" bersama Singapura di Hotel Mercure Sabang Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan pertemuan tersebut merupakan implementasi nota kesepahaman (MoU) antara Kemenpar RI dengan Kementerian Pariwisata Singapura yang ditandatangani di Semarang dan disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsein Loong pada akhir November 2016 yang diikuti "bilateral meeting" selama ATF 2017 di Singapura.

"Pertemuan ini juga untuk mendukung dan melaksanakan kerja sama pengembangan pariwisata yang telah disepakati," ujarnya.

Dalam pertemuan itu dibahas tiga topik utama yakni kapal pesiar, "Meeting Incentive Conference and Exhibition" (MICE), dan investasi di bidang pariwisata.

Untuk membahas ketiga topik tersebut delegasi Indoneia diwakili oleh Honorary Advisor Minister of Tourism, Dwi Suryo Indroyono Susilo untuk topik kapal pesiar dan MICE, sedang Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pengembangan dan Pembangunan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah Sambudhy mengenai investasi.

Pitana berharap pertemuan itu menghasilkan program kegiatan yang "real" dan "deal" untuk diimplementasikan kedua pihak sekaligus sebagai upaya untuk menghilangkan kegiatan yang hanya bersifat seremonial.

"Harus ada satu program yang bisa langsung diimplementasikan apakah terkait dengan program kapal pesiar, promosi bersama bidang MICE ke Bintan, Batam atau Karimun, maupun penunjukan lokasi investasi di tiga destinasi yang diminanti investor Singapura, apakah Danau Toba, Mandalika, atau Yogyakarta terpenting jangan banyak seremonialnya," tuturnya.

Indonesia sendiri akan meminta operator cruise Singapura untuk dapat menaikkan dan menurunkan penumpangnya di 5 pelabuhan besar yaitu Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Benoa, dan satu pelabuhan lain yang diusulkan yaitu Tanjung Mas Semarang, sekaligus disiapkan paket-paket wisatanya.

Sebelumnya dalam pertemuan kedua negara di Singapura pada 20 Januari 2017, pihak Singapura menyatakan ketertarikannya terhadap tawaran Indonesia untuk berinvestasi di bidang pariwisata di tiga daerah yakni Danau Toba, Yogyakarta, dan Mandalika.

Untuk merealisaikan ketertarikannya tersebut Singapore Tourism Boarad (STB) telah melakukan kunjungan awal ke Danau Toba dan sektitanya pada 21-23 Maret 2017 untuk melihat lokasi berikut infrastruktur serta sarana penunjang lainnya terkait pariwisata. Kunjungan STB ini dampingi Dirut Badan Otorita Danau Toba.

Kegiatan JWGM on Tourism Indonesia-Singapura juga diharapkan akan meningkatkan kerja sama bidang pariwisata kedua negara yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pengeluaran dan lama tinggal melalui aktivitas "people to people contact" melalui program kapal pesiar dan MICE.

Selain itu, melalui investasi yang ditanam nantinya akan membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja di bidang pariwisata yang berdampak langsung terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat.

Kegiatan JWGM on Tourism sebagai tindak lanjut dari hasil nota kesepahaman bersama (MoU) kedua negara saat "leader retreat" di Semarang pada November 2016, kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan kerja Menko Bidang Kemaritiman ke Singapura pada Desember 2016 serta hasil pertemuan bilateral Indonesia-Singapura saat acara ASEAN Tourism Forum (ATF) di Singapura pada 20 Januari 2017. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: