Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Lulusan Sainstek dan Matematika Enam Bulan Dapat Kerja

Wah, Lulusan Sainstek dan Matematika Enam Bulan Dapat Kerja Kredit Foto: Unsplash/Element5 Digital
Warta Ekonomi, Jakarta -

Riset menyebutkan lulusan perguruan tinggi bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) langsung mendapatkan pekerjaan dalam kurun enam bulan setelah lulus.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (24/3/2017), data riset yang dilakukan Mastercard dengan tajuk "Girls in Tech" di kawasan Asia Pasifik menyebutkan 84 persen lulusan STEM memperoleh pekerjaan pertama dalam waktu kurang dari enam bulan.

"Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa STEM sebagai bidang studi dan pilihan karir merupakan salah satu bidang yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dan keinginan para 'first jobber', namun juga memiliki kedalaman dan keluasan ilmu yang memuaskan mereka," kata Senior Vice President Communications Mastercard Asia Pasifik Georgette Tan.

Selanjutnya 60 persen dari para lulusan tersebut sangat puas dengan pilihan pekerjaan yang mereka miliki setelah lulus.

Di Indonesia, mayoritas dari lulusan sains, teknologi, teknik, dan matematika bekerja di bidang yang sesuai dengan gelar (84 persen).

Para responden mengatakan bahwa "passion" (50 persen) dan tantangan (47 persen) merupakan alasan utama dalam memilih untuk bekerja di bidang STEM.

Pemikiran utama ketika memutuskan untuk memilih sebuah pekerjaan ialah upah yang tinggi (82 persen), bekerja dengan orang-orang yang cerdas (82 persen), keamanan dalam bekerja (79 persen) serta kesesuaian pekerjaan dengan ketertarikan mereka (79 persen).

Banyaknya kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan maju, serta "passion" mereka terhadap bidang STEM merupakan faktor utama yang dipilih responden untuk tetap bertahan berkarir di bidangnya.

Penelitian Mastercard "Girls in Tech" dilakukan melalui sebuah survei daring dengan responden 2.270 anak perempuan berusia 12-25 tahun di enam negara kawasan Asia Pasifik yakni Australia, China, India, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Wawancara tersebut dilakukan pada bulan Desember 2016 dengan panduan orang tua untuk anak di bawah umur. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: