Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teva Pharmaceutical Berencana Pangkas 6.000 Karyawan

Teva Pharmaceutical Berencana Pangkas 6.000 Karyawan Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan farmasi asal Israel Teva Pharmaceutical Industries Ltd berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) selama beberapa tahun ke depan.

Surat kabar Calcalist yang pertama melaporkan rencana tersebut menuturkan produsen obat generik terbesar di dunia itu berencana untuk memangkas sekitar 6.000 pekerja atau 11 persen dari angkatan kerja globalnya. Pengurangan tenaga kerja tersebut akan menghemat US$2 miliar.

Langkah tersebut diambil terkait upaya perusahaan untuk keluar dari operasi bisnis yang tidak menguntungkan dan memangkas biaya serta menghidupkan kembali pertumbuhannya.

"Program efisiensi merupakan bagian integral dari realitas bisnis Teva. Penurunan pekerjaan akan dilakukan melalui dialog terbuka secara terus-menerus dengan karyawan," kata juru bicara perusahaan, seperti dikutip dari laman Bloomberg di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).

Perusahaan telah memberhentikan sekitar 100 karyawan di Israel dan berusaha untuk memangkas ratusan lebih dalam beberapa pekan mendatang.

Teva tengah mencari CEO baru untuk membalikkan bisnis setelah akuisisi bisnis generik Allergan Plc senilai US$40,5 miliar yang dibebani dengan utang karena harga mulai turun dan obat resep menghadapi kompetisi. Erez Vigodman mengundurkan diri sebagai CEO perusahaan pada bulan lalu dan saham yang diperdagangkan perusahaan di AS mendekati level terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

Pasalnya, dengan merumahkan pekerja maka produsen obat tersebut mendapat keringanan pajak dari pemerintah yang telah menjadi bumerang sebelumnya.

Mantan CEO Jeremy Levin menghadapi perlawanan sengit untuk rencana pemotongan biayanya sekitar empat tahun lalu dari politisi lokal dan serikat pekerja.

"Kami berada di situasi yang sama dan kami pergi ke pertempuran," kata Eliran Kozlick, kepala komite pekerja Teva, menulis dalam sebuah posting Facebook pada 23 Maret.

"Jika manajemen ingin melakukan ini lagi, kita semua akan bekerja sama dan menang seperti yang kita lakukan dalam perjuangan sebelumnya," tambahnya.

Perusahaan farmasi global terkemuka yang berkantor pusat di Petah Tikva, Israel tersebut mempekerjakan hampir 57.000 karyawan pada akhir tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: