Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deddy Mizwar Sampaikan Tiga Hal Soal Revisi PM 32/2016, Apa Saja?

Deddy Mizwar Sampaikan Tiga Hal Soal Revisi PM 32/2016, Apa Saja? Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyampaikan tiga hal yang harus ditumbuhkan dalam menyikapi revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 32/2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

Deddy Mizwar mengungkapkan kondisi ini merupakan sebuah dinamika terhadap perubahan-perubahan di masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan transportasi sesuai dengan perkembangan peradaban itu sendiri.

"Kita tidak bisa menghindari. Sepanjang zaman setiap perubahan kita harus bisa beradaptasi dengan baik, ini yang harus kita sadari," katanya kepada wartawan di Bandung, Minggu (26/3/2017).

Kedua, upaya-upaya pemerintah khususnya dalam regulasi termasuk peraturan-peraturan harus diyakini akan dibuat secara adil untuk berbagai pihak. Menurutnya, ada upaya untuk kesetaraan dan keadilan sehingga harus dipenuhi tingkat kesadaranya.

"Sehingga, kita hadir dengan prasangka baik, niat yang baik dalam menyelesaikan permasalahan bersama-sama, itu yang penting. Bukan mencari siapa yang menang, tapi ini adalah upaya untuk mencapai kesetaraan dan keasilan bagi semua pihak," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Demiz ini menegasan rezeki setiap manusia sudah diatur oleh Allah SWT, tidak akan berkurang satu rupiah pun begitu pun sebaliknya.

"Sebab kalau rezeki itu sudah habis, tidak ada sebutir nasi pun rezeki buat kita berarti siap-siap saja karena kematian akan menjemput, ini harus disadari sehingga kita tidak perlu reaktif menanggapi berbagai perubahan," paparnya.

Demiz mengimbau dalam menghadapi permasalahan ini dengan mengedepankan dialog dan musyawarah sehingga tidak perlu menimbulkan keresahan di masyarakat seperti meningkatnya konflik yang terjadi.

"Saya berharap segala sesuatu yang dianggap belum memenuhi rasa keadilan berbagai pihak tetap harus dimusyawarahkan karena ini bukan harga final. Setiap zaman terjadi perubahan sebagai konsekuensi pertumbuhan peradaban," ungkapnya

Jika kesadaran ini bisa tumbuh bersama, sambung Demiz, setiap perubahan apapun akan membawa kebaikan bagi semua pihak.

"Yang tetap itu perubahan, kalau kita siap menerima itu, saya kira tidak ada yang perlu kita resahkan," tegasnya

Adapun. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedy Taufik mengatakan diadakannya dialog ini sebagai upaya untuk membenahi moda transportasi di Jawa Barat. Menurutnya, perbaikan moda transporasi di Jabar harus dilakukan demi menjaga inflasi serta laju pertumbuhan ekonomi Jabar.

"Diadakan silaturahmi kepada para pengemudi angkutan dinilai penting karena pelaksanaan ini ditujukan dari oleh dan untuk kita. Mudah-mudahan dari pertemuan kita kali ini bisa menjawab kekhawatiran yang terjadi," katanya.

Deddy menilai dalam pertemuan kali ini yang terpenting harus mengedepankan kesetaraan, kebersamaan, dan kebutuhan yang harus dipikirkan bersama sehingga dibutuhkan regulasi yang mengatur moda transportasi tersebut.

"Silaturahmi ini menjadi perbaikan ke depan sesuai dengan peraturan yang berlaku," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: