Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mengenalkan Gadget yang Tepat pada Anak Ala Psikolog

Cara Mengenalkan Gadget yang Tepat pada Anak Ala Psikolog Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teknologi menjadi hal menarik bagi sang buah hati. Hal ini lantaran kekayaan visual?yang tidak terbatas berupa warna, bentuk, dan gerakan dalam aplikasi begitu menarik.

Demikian disampaikan psikolog Rumah Dandelion Binky Paramitha Iskandar dalam sesi parent sharing session yang dilangsungkan pada acara #BlibliFriendsMeetup: Mengelola Screen Time Anak dengan Memanfaatkan Augmented Reality 3DUPlay yang digelar di Jakarta, Minggu (26/3/2017).

Dalam paparannya Binky yang juga Co-Founder Rumah Dandelion mengatakan orang tua menjadi faktor penting dalam tumbuh kembang anak. Di sinilah orang tua sebagai mediator aktif membimbing anak dalam penggunaan teknologi.

"Teknologi adalah media bukan solusi. Anak tetap butuh perhatian serta kasih sayang orang tua seperti menatap mata, belaian, serta pelukan," ujar Binky.

Sebelum menggunakan gadget atau gawai sebaiknya, sambung Binky, orang tua dan anak melakukan kesepakatan dalam penggunaan gawai. Demikian juga dengan aplikasi harus dipilah-pilih. Binky kembali menegaskan gawai bukanlah pengganti orang tua. Ia mencontohkan ketika anak menangis jangan mengalihkan ke gawai. Justru ini membuat komunikasi anak menjadi satu arah.

"Pastikan anak bisa dipercaya. Latih anak bertanggung jawab," terang Binky.

Menurut Binky, penggunaan gadget boleh-boleh saja asal aktivitas anak tetap diperhatikan agar seimbang.

"Tentukan aturan penggunaan screen time dalam rumah, komunikasikan dengan suami, pengasuh atau orang di rumah. Dan terpenting berikan proteksi atau password," ucap Binky.

Dikatakan Binky, ada batasan waktu dalam penggunaan gawai dilihat dari usia anak seperti dalam rekomendasi American Academy of Pediatrics. "Usia dua sampai lima tahun maksimal satu jam. Lebih dari lima tahun tidak ada batasan khusus," papar Binky.

Binky menambahkan perkembangan anak terhadap teknologi memiliki dampak positif. Di sisi lain juga berdampak negatif jika menggunakan secara berlebihan. Pertama, perkembangan bahasa, bila anak adiksi terhadap gadget?maka kosakatanya terus bertambah tak terkecuali lancar menggunakan Bahasa Inggris.

"Namun, itu sebatas menghapal, tapi kalau diajak mengobrol tidak nyambung," terang Binky.

Kedua dari segi motorik halus. Aplikasi yang menampilkan fitur-fitur kegemaran anak membuat mereka mencoba. Tentu ini berbeda bila anak benar-benar menggambar lewat media sesungguhnya.

"Generasi Z tak bisa dipungkiri anak terus tumbuh terhadap perkembangan zaman. Di tablet misalnya ada aplikasi menggambar atau mewarnai. Si anak sebatas mengeklik-klik saja. Kemampuan ototnya berkurang," terangnya.

Ketiga dari motorik kasarnya. Menurutnya, orang yang lahir di generasi Y dan Z sungguh berbeda. Generasi Y di mana permainan tradisional masih digemari bisa melatih motorik kasar.

"Karena itu, tidak berkembang dengan baik begitu juga terhadap hidup sosial dan kemandirian," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: