Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaji Bos Pearson Naik di Tengah Pelemahan Bisnis Media Cetak

Gaji Bos Pearson Naik di Tengah Pelemahan Bisnis Media Cetak Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gaji bos perusahaan penerbitan besar asal Inggris, Pearson Plc, naik 20 persen pada tahun 2016, meski perusahaan mencatat rekor kerugian.

CEO John Fallon menerima gaji sebesar ?1,5 juta pada tahun 2016, termasuk bonus sebesar ?343.000 yang ia terima lantaran perusahaan telah mencapai ukuran kinerja tertentu. Pearson memenuhi target laba operasional sebesar ?630 juta, namun membukukan kerugian sebelum pajak sebesar ?2,6 miliar setelah perusahaan melakukan write-down terhadap asetnya di Amerika Serikat.

Pada awal 2016, Pearson mengumumkan 4.000 PHK dan juga menurunkan proyeksi labanya. Pearson, mantan pemilik Financial Times, mengatakan gaji pokok Fallon dibekukan dan akan tetap demikian pada tahun 2017.

Berita mengenai pembayaran gaji tersebut mengundang kecaman dari lembaga direksi dan kelompok kampanye pekerja dengan bayaran tinggi. Seorang juru bicara Pearson mengatakan dewan telah memutuskan Fallon akan "menerima bonus terbatas sejalan dengan kebijakan bonus perusahaan yang lebih luas".

Bonus yang diterima Fallom mencerminkan pencapaian Pearson atas target laba 2016, serta "memberikan arus kas operasional yang kuat dan keberhasilan restrukturisasi". Fallon juga akan kembali menginvestasikan bonusnya dalam bentuk saham di perusahaan, kata juru bicara itu.

Di bawah kepemimpinan Fallon, Pearson telah menjual sahamnya di Financial Times dan Economist untuk fokus pada penerbitan yang berhubungan dengan pendidikan. Namun, perlambatan bisnis dari mahasiswa AS telah menghambat pertumbuhan.

Pada bulan Januari 2017, perusahaan terpaksa menurunkan proyeksi untuk tahun ini di peringatan laba yang kelima sejak Fallon mengambil alih pada 2013.

"Industri penerbit buku berjuang di tengah himpitan. Media cetak dalam situasi yang sangat sulit saat ini dan itu bukan kesalahan Pearson," kata Oliver Parry, kepala tata kelola perusahaan di kelompok lobi bisnis, Lembaga Direksi, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (26/3/2017).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: