Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pefindo Berharap Dana Asing Obligasi Korporasi Meningkat

Pefindo Berharap Dana Asing Obligasi Korporasi Meningkat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pemeringkat Efek indonesia (Pefindo) mengharapkan bahwa penempatan dana investor asing pada surat utang atau obligasi korporasi dapat semakin meningkat seiring dengan fundamental perusahaan domestik yang terbilang bagus.

Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra di Jakarta, Rabu (29/3/2017) mengatakan bahwa ekonomi nasional yang cukup kondusif serta memiliki peluang untuk kembali mengalami pertumbuhan pada 2017 ini dapat mendorong minat investor asing turut berpartisipasi pada obligasi korporasi.

"Perlu adanya peningkatan peran investor asing, sebab dari total outstanding obligasi korporasi yang sekitar Rp320 triliun, hanya 7 persen dari nilai tersebut dimiliki oleh investor asing. Kita berharap bisa meningkat menjadi 20 persen," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, investor asing lebih cenderung menempatkan dananya pada obligasi negara. Dalam data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, per tanggal 27 Maret 2017 nilai kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp714,43 triliun.

Menurut dia, salah satu persoalan bagi obligasi korporasi yakni daya serap, dengan investor asing aktif masuk ke pasar obligasi korporasi maka persoalan daya serap akan dapat teratasi.

"Saat ini, sejumlah perusahaan cukup aktif menggalang pendanaan melalui penerbitan obligasi," katanya.

Ia mengemukakan bahwa hingga pertengahan Maret 2017, Pefindo telah menerima mandat pemeringkatan obligasi dengan total nilai sekitar Rp74,8 triliun. Dari jumlah itu Rp30 triliun akan terbit pada semester I 2017 .

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap obligasi korporasi, Salyadi Saputra mengatakan bahwa, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi peringkat yang telah diberikan oleh Pefindo kepada calon investor, terutama asing.

"Selama ini asing mengacu pada Fitch dan Moody's dengan peringkat BBB (triple B), nah kalau kami sematkan idAAA (triple A) maka diharapkan bisa menarik minat investor," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: