Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Posisi Investasi Internasional Turun

BI: Posisi Investasi Internasional Turun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi investasi internasional (PII) Indonesia pada akhir kuartal IV/2016 sebesar US$321 miliar atau 34,4% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut turun sebesar US$23,8 miliar dibandingkan posisi net kewajiban pada akhir kuartal III/2016 sebesar US$344,7 miliar atau 38,1% dari PDB.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan penurunan net kewajiban PII Indonesia tersebut disebabkan oleh penurunan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui penurunan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). Posisi AFLN Indonesia pada akhir kuartal IV 2016 turun 6,8% (qtq) atau sebesar US$21,7 miliar menjadi US$296,5 miliar.

?Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan AFLN pada investasi langsung dan investasi lainnya. Penurunan investasi langsung aset antara lain dipengaruhi oleh divestasi aset terkait round-tripping investasi langsung,? kata Tirta di Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Sementara itu, penurunan aset pada investasi lainnya terkait dengan penarikan simpanan sektor swasta domestik pada bank di luar negeri. Penurunan posisi AFLN lebih lanjut sedikit tertahan oleh posisi cadangan devisa yang mencatat peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Untuk posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan IV 2016 turun 6,9% (qtq) atau sebesar US$45,4 miliar menjadi US$617,5 miliar. Penurunan tersebut didorong oleh penurunan KFLN pada investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya.

Penurunan posisi KFLN tersebut terutama disebabkan oleh penurunan nilai instrumen investasi berdenominasi rupiah sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dan mata uang lainnya pada triwulan laporan.

Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia sampai dengan triwulan IV 2016 masih cukup sehat. Namun, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko net kewajiban PII terhadap perekonomian.

?Ke depannya, Bank Indonesia berkeyakinan kinerja PII Indonesia akan semakin sehat sejalan dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia,? paparnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: