Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Ekspor ke Korsel, Kemendag Gelar Klinik Produk Ekspor

Genjot Ekspor ke Korsel, Kemendag Gelar Klinik Produk Ekspor Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya pemerintah menggenjot ekspor ke Korea Selatan semakin intensif. Untuk memperkuat pasar produk makanan dan minuman (mamin) olahan Indonesia di Korsel, Kementerian Perdagangan menggelar seminar Klinik Produk Ekspor pada Produk dan Kemasan Mamin Olahan di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (4/3/2017).

?Pelaku usaha harus peka terhadap selera pasar yang dipengaruhi gaya hidup serta faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Tidak hanya kualitas produk, tapi kemasan juga berperan penting dalam memenangkan persaingan di pasar bebas, terutama untuk produk mamin olahan," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda dalam pembukaan seminar.

Seminar Klinik Produk Ekspor merupakan implementasi kerja sama Kemendag dengan ASEAN-Korea Center (AKC). Seminar dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pelaku usaha Indonesia dalam meningkatkan kualitas produk yang sesuai dengan selera pasar. Dalam seminar, juga diberikan panduan menentukan strategi pemasaran yang efektif termasuk prosedur ekspor, khususnya ke Korsel.

Korsel merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama bagi produk-produk Indonesia, khususnya yang telah memiliki skema kesepakatan dalam bentuk ASEAN-Korsel FTA. Nilai ekspor produk mamin olahan Indonesia ke Korsel cukup meningkat meski Korsel menempati urutan ke-14 negara tujuan ekspor produk mamin olahan Indonesia.

Pada periode 2012-2016, tercatat tren pertumbuhan sebesar 7,65% atau USD 66,2 juta pada 2012 menjadi USD 94,1 juta pada 2016. Produk mamin olahan Indonesia unggulan yaitu biskuit, rumput laut, buah-buahan, wafel, wafer, kacang mete, permen, pasta, dan udang. Secara umum, nilai ekspor produk mamin olahan Indonesia ke dunia terus meningkat.

Tren pertumbuhan periode 2012-2016 sebesar 5,49%. Nilai ekspor USD 4,3 miliar pada 2012 menjadi USD 5,3 miliar pada 2016. Berdasarkan data Januari 2017, sepuluh produk mamin olahan unggulan ekspor Indonesia, yaitu kopi, olahan udang, olahan tuna, olahan kepiting, wafel, wafer, pasta, biskuit, dan cokelat. Negara-negara pasar tujuan ekspor mamin olahan Indonesia adalah Filipina, Amerika Serikat, Malaysia, RRT, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Jepang, dan Australia.

Hadir sebagai pembicara adalah buyer asal Korsel sekaligus perwakilan dari E-mart, Pulmuone, dan Daesang. Ketiganya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang mamin olahan, hasil laut, dan pertanian. Dua tenaga ahli dari DITO Brand serta Lembaga Penelitian Kemasan dan Pemasaran Korsel juga turut memberikan paparan.

Para pembicara memaparkan potensi produk makanan olahan Indonesia di Korsel, serta hal-hal yang harus diperhatikan agar produk Indonesia dapat diterima di pasar Korsel, termasuk standar dan berbagai ketentuan ekspor ke pasar Korsel. Selain itu, juga dibahas hal yang terkait teknologi terkini kemasan mamin olahan, khususnya teknik pengemasan.

Selain sebagai pengaman produk, kemasan juga harus memperhatikan sisi estetika sehingga tampil lebih menarik. Selain memberikan informasi pasar Korsel, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan jejaring kerja sama bisnis antara pelaku usaha Indonesia dengan Korsel.

?Melalui pertemuan ini diharapkan para pelaku usaha Indonesia akan semakin terbuka wawasannya dan dapat berinovasi serta meningkatkan kualitas produk-produknya. Para pelaku usaha juga diharapkan dapat menindaklanjuti hasil komunikasi yang telah dilakukan selama business matching sehingga mampu memperluas jaringan pemasaran, baik di dalam negeri maupun mancanegara,? tegas Arlinda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: