Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Maret, Nilai Tukar Petani Jabar Turun 0,16%

Maret, Nilai Tukar Petani Jabar Turun 0,16% Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan nilai tukar petani (NTP) Jabar?pada Maret 2017 (2012=100) sebesar 102,37 atau turun sebesar 0,16% dibandingkan NTP Februari 2016 yang tercatat sebesar 102,53.

"Penurunan NTP tersebut disebabkan oleh penurunan indeks harga diterima petani (IT) sebesar 0,08%. Sementara indeks harga dibayar petani (IB) naik sebesar 0,08%," kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando kepada wartawan di Bandung, Senin (3/4/2017).

Dody menjelaskan bahwa selama Maret 2017 empat subsektor pertanian mengalami penurunan NTP, yaitu NTP subsektor tanaman pangan turun 0,55% dari 95,85 menjadi 95,32; NTP subsektor perikanan turun 0,25% dari 101,41 menjadi 101,16; NTP subsektor peternakan turun 0,19% dari 113,30 menjadi 113,08; NTP subsektor hortikultura turun 0,17% dari 110,56 menjadi 110,37; sementara NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,31% dari 96,39 menjadi 97,66.

"Secara umum NTP di atas 100, tapi turun. Harus perlu perhatian khusus untuk petani sebab NTP menunjukkan tingkat kesejahteraan," ungkapnya.

Sementara itu, BPS menyebutkan bahwa di daerah perdesaan Jawa Barat konsumsi rumah tangga pada Maret 2017 terjadi inflasi sebesar 0,11 persen. Menurut Dody, empat dari tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,63%; diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,59%); kelompok perumahan (0,36%); kelompok sandang (0,17%).

"Sementara kelompok bahan makanan deflasi sebesar 0,24%; kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,13%; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,02%," paparnya.

Sementara itu, selama Maret 2017 harga rata-rata gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Jabar sebesar Rp4.223,06 perkilogran atau turun 0,38% dibandingkan GKP Februari 2017 Rp4.238,99. GKP di tingkat petani turun 2,40% dari Rp4.975,86 menjadi Rp4.856.67 per kilogram.

"Gabah kualitas rendah juga turun 5,65% dari Rp3.993,90 menjadi Rp3.768,33 perkilogram," ungkapnya.

Dody menambahkan rata-rata harga beras di tingkat penggilingan Rp9.455,86 perkilogram atau turun 1,17% dibanding Februari 2017 yang tercatat Rp9.568,02 perkilogram. Berdasarkan patahan beras, kualitas beras kualitas beras premium naik 1,59% dari Rp9.936,49 menjadi Rp10.094,92.

"Sedangkan beras medium dan beras kualitas rendah turun. Masing-masing menjadi Rp9.018,55 dan Rp8.900,00 perkilogram," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: