Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Amazon Lirik Masa Depan Bisnis Luar Angkasa

CEO Amazon Lirik Masa Depan Bisnis Luar Angkasa Kredit Foto: Reuters/Lucy Nicholson
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Amazon.com, Jeff Bezos pada Rabu (5/4/2017) telah menjual US$1 miliar kepemilikan sahamnya di Amazon.com untuk mendanai perusahaan luar angkasa miliknya, Blue Origin. Kabarnya, Blue Origin akan memulai vakansi luar angkasanya pada 2018 mendatang.

Berbicara kepada wartawan dalam pertemuan tahunan Simposium Luar Angkasa Amerika Serikat di Colorado Spring. Perusahaan berharap bisa melakukan tes flights bersama para pilot dan engineer pada tahun ini, namun menurut Bezos kemungkinan uji penerbangan itu akan dilakukan di tahun 2018.

?Model bisnis saya saat ini untuk Blue Origin. Saya menjual sekitar US$1 miliar saham selama setahun dan saya pergunakan untuk investasi di Blue Origin,? kata Bezos, seperti dikutip Reuters, Kamis (6/4/2016). Bezos adalah miliarder terkaya kedua di dunia dengan kepemiliikan aset bernilai US$76,2 miliar, menurut majalah Forbes. Ia juga merupakan pemilik media cetak Washington Post.

Pada akhirnya, rencana untuk Blue Origin menguntungkan dan mandiri dengan tujuan jangka panjang untuk memotong biaya penerbangan luar angkasa, sehingga jutaan orang bisa hidup dan bekerja di luar bumi. Bezos adalah pemilik saham terbesar di Amazon, dengan valuasi 80,9 juta, menurut data Reuters.

Pada penutupan perdagangan Rabu, US$909,28, Bezos harus menjual sahamnya 1.099.771 demi memenuhi janjinya menjual US$1 miliar saham Amazon. Total kepemilikan saham bezos di Amazon senilai 16,9% dengan nilai US$73,54 miliar pada penutupan perdagangan Rabu.

Seperti rekan teknologi lain, Elon Musk, Bezos mengatakan Reusability adalah kunci untuk memotong biaya penerbangan. Pekan lalu, SpaceX meluncurkan roket untuk misi kedua yang menempatkan pesawat luar angkasa ke orbit.

Tesla didirikan pada tahun 2003 dan dikendalikan oleh pengusaha Elon Musk, yang juga memiliki perusahaan roket ruang angkasa, SpaceX. Pekan lalu, raksasa teknologi China Tencent Holdings Ltd membeli 5 persen saham di Tesla senilai hampir US$1,8 miliar. Dana segar dari Tencent ini akan menjadi modal bagi Tesla yang tengah sibuk mempersiapkan peluncuran produk Tesla Model 3.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: