Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ESET: Pengguna Internet di Indonesia Harus Waspadai Kejahatan Siber

ESET: Pengguna Internet di Indonesia Harus Waspadai Kejahatan Siber Kredit Foto: Nunung Kusmiaty
Warta Ekonomi, Jakarta -

Internet telah mengubah gaya hidup manusia, mulai dari cara menyelesaikan pekerjaan, berkomunikasi, melakukan aktivitas sosial, berbelanja, mencari hiburan semua berubah berkat keberadaan internet.

Dengan segala kelebihannya yang membuat hidup terasa menjadi lebih mudah, internet memiliki sisi gelap yang mengintai penggunanya. Lengah sedikit, siapa saja bisa?menjadi korban.

Marketing Director PT Prosperita ? ESET Indonesia Chrissie Maryanto mengatakan kebanyakan pengguna internet di Indonesia masih belum benar-benar memahami kejahatan siber yang mengintainya. Keterbatasan pengetahuan ini bisa menjadi bumerang bagi pengguna dan membawa malapetaka seperti kehilangan kendali atas perangkatnya dan pencurian kredensial yang menyebabkan kerugian secara finansial.

"Oleh karena itu, pengguna internet harus lebih mawas diri dan mulai mengimplementasikan software agar bisa berinternet dengan aman dan nyaman," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (9/4/2017).

Menurut Akamai report, Indonesia telah menjadi surga bagi para penjahat?cyber?sejak 2013 yang lalu. Di tahun yang sama, Telematika Sharing Vision menyampaikan hasil penelitiannya Indonesia mendapat 42.000 serangan dunia maya per hari. Data 2016 menunjukan dari 1.627 kasus yang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada tahun 2016, 1.207 kasus atau sekitar 70% merupakan kasus kejahatan dunia maya atau?cyber crime.

Belum ada data resmi dari Kepolisian Republik Indonesia atau instansi berwenang lainnya yang menyebutkan siapakah para peretas yang menggunakan fasilitas internet di Indonesia itu, namun sejak 2012-April 2015, Subdit IT/Cyber Crime menangkap 497 orang tersangka kasus?cyber crime, 389 orang di antaranya merupakan warga negara asing, dan 108 orang merupakan warga negara Indonesia.

Technical Consultat PT Prosperita-ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan bahwa untuk menemukan orang yang bertanggung jawab di balik sebuah kejahatan?cyber?sangatlah sulit.

"Tapi. kami menemukan makin banyak data yang menunjukkan pelaku?cyber crime?berasal dari Indonesia. Hal tersebut dikemukakan menyusul temuan penyebaran?malware?Remote Access Trojan lokal di Indonesia secara terbuka melalui beberapa forum lokal. Pelaku menjajakan berbagai program RAT dengan harga yang cukup terjangkau," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: