Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Resmikan Kawasan Nontunai di Kupang

BI Resmikan Kawasan Nontunai di Kupang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Kupang -

Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur, Minggu meluncurkan kawasan nontunai yang mulai diterapkan untuk pelayanan parkir kendaraan di Bandara El Tari, Kota Kupang.

"Gerakan ini untuk menggalakan model pembayaran yang dilakukan melalui sistem nontunai dalam rangka efisiensi, transparansi, dan efektivitas dari sistem pembayaran, kata Kepala Kantor BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga dalam acara peluncuran kawasan nontunai di Kupang, Minggu.

Naek mengatakan gerakan nontunai merupakan inisiasi yang dilakukan Bank Indonesia secara nasional pada 2014 lalu bekerja sama dengan berbagai instansi di tingkat kementerian hingga pemerintah daerah.

"Sebelumnya kami sudah memulai dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait bagaimana melakukan elektronifikasi dengan sistem pembayaran gaji melalui perbankan," katanya.

Menurutnya, saat ini hampir seluruh sistem pembayaran gaji untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Nusa Tenggara Timur dilakukan melalui sistem perbankan dan tidak lagi melalui bendahara.

BI terus mendorong agar sistem transaksi tidak hanya dilakukan secara tunai dengan uang kartal namun juga secara nontunai.

Selain untuk meningkatkan efisiensi, katanya, namun juga menghadirkan sistem perbankan yang inklusif sehingga masyarakat dapat memahami fungsi dan pelayanan perbankan.

"Sehingga ke depan kami mencoba untuk membangun suatu masyarakat yang kita kenal sebagai "cashless society" atau masyarakat yang menggunakan fungsi cash itu sedemikan minimalnya," katanya.

Dia menjelaskan secara nasional telah terjadi peningkatan penggunaan jumlah uang elektronik yang tercatat pada 2015 sebesar 34,7 juta dan meningkat pada 2016 sebanyak 51,2 juta.

Peningkatan ini juga dilihat dari transaksi yang digunakan pada 2015 sebesar Rp 5,2 miliar dan 2016 meningkat menjadi Rp7 miliar.

Namun demikian, lanjutnya, penggunaan uang elektronik di Nusa Tenggara Timur masih rendah, dari 51, 2 juta masih tercatat sebesar 12.000 atau masih di bawah persen.

"Untuk itu peluncuran nontunai ini untuk mendorong bagaimana upaya memperkenalkan konsep uang elektronik kepada masyarakat untuk digunakan di kawasan non tunai," katanya.

Menurutnya, pencanangan kawasan nontunai di Bandara El Tari merupakan yang pertama di Nusa Tenggara Timur dan untuk kawasan bandara merupakan yang pertama di Indonesia di luar Bandara Soekarno Hatta.

"Dengan dukungan pihak bandara dan perbankan saya rasa ini menjadi sejarah bagi NTT karena kawasan bandara digunakan sebagai kawasan non tunai," katanya.

Dia berharap setelah peluncuran yang diterapkan untuk sistem parkiran tersebut, ke depan bisa digunakan untum instrumen-instrumen lainnya seperti di tempat makan di bandara, minimarketnya, pembayaran di cargo dapat memaksimalkan fungsi tersebut. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: