Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPRO Akuisisi Lahan 2,2 Hektare di Surabaya

PPRO Akuisisi Lahan 2,2 Hektare di Surabaya Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Properti Tbk (PPRO) telah mengakuisisi lahan baru di Surabaya, Jawa Timur, untuk pengembangan proyek baru perseroan.

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat?menjelaskan pihaknya menambah cadangan lahan di Wiyung, Surabaya seluas 2,2 hektare yang rencananya akan dibangun lima tower. Dalam proyek ini PPRO bersama dengan pemilik lahan PT Gunungsari Saktijaya telah membentuk perusahaan joint venture di mana PPRO menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 80 persen.

"Kami melihat ada potensi besar di Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan memiliki jumlah kelas menengah ke atas yang terus tumbuh. Ekspansi ini juga akan menambah portofolio perusahaan yang pada akhirnya akan menjaga pertumbuhan kinerja dalam jangka panjang," ujar Taufik.

Sebelum ekspansi ini, PPRO sudah terlebih dahulu memiliki sejumlah proyek di Surabaya, seperti Grand Dharmahusada Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, and Pavillion Permata. Selain pengembangan apartemen, PPRO akan menambah proyek-proyek lain di Surabaya, seperti hotel dan mall sehingga dapat memperkuat bisnis perusahaan sekaligus sebagai sarana diversifikasi portofolio perusahaan.

"Pengembangan hotel dan mall akan semakin memperkuat recurring income kami. Ini tentunya bagus untuk kinerja perusahaan ke depannya," papar Taufik.

PPRO juga telah menambah cadangan lahan di Embong Sawo, Surabaya, yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan proyek properti lanjutan. Saat ini proyek di kawasan ini masih memasuki fase desain.

Pada tahun ini PPRO akan memanfaatkan sebagian besar dana yang diperoleh dari hasil penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) senilai Rp1,5 triliun untuk peningkatan cadangan lahan 10 hektare hingga 20 hektare.

Lebih detail, perusahaan akan memakai dana itu dengan komposisi 70 persen atau sekitar Rp1 triliun untuk investasi, 20 persen untuk tambahan modal kerja, dan 10 persen untuk pembayaran utang. Sampai akhir tahun 2016, PPRO memiliki cadangan lahan seluas 60 hektare yang tersebar di sejumlah kawasan seperti kawasan Jabodebek, Cikarang, Lombok, Surabaya, Semarang, Jawa Barat, dan lain-lain.

Perseroan berharap tambahan landbank akan semakin memudahkan dalam berekspansi untuk menopang pertumbuhan kinerja di masa mendatang. Pada tahun lalu perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 20 persen secara tahunan menjadi Rp365 miliar. Perseroan juga mencetak marketing sales Rp2,49 triliun yang naik 25bpersen secara year-on-year.

Pada tahun ini PPRO menargetkan marketing sales tumbuh 20 persen menjadi Rp2,99 triliun. Sementara laba bersih juga ditargetkan meningkat sekitar 20 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: