Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR: Mediasi Langkah Tepat Selesaikan Polemik Semen Rembang

DPR: Mediasi Langkah Tepat Selesaikan Polemik Semen Rembang Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR Abdul Wachid mendukung langkah-langkah mediasi yang dilakukan manajemen PT Semen Indonesia untuk mengatasi polemik pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah.

"Saya menyampaikan apresiasi terhadap Pak Sutiyoso selaku Komisaris Utama PT Semen Indonesia untuk melakukan mediasi kepada masyarakat yang menolak maupun menerima kehadiran pabrik Semen Rembang," kata Abdul Wachid di Jakarta, Senin (10/4/2017).

Kalau masyarakat diajak bicara pasti akan ketemu jalan keluarnya, jelas anggota DPR dari Gerindra ini terkait dengan kunjungan Komisaris Utama PT Semen Indonesia, Sutiyoso ke pabrik Rembang belum lama ini.

Sutiyoso melakukan kunjungan kerja ke areal pabrik semen di Rembang dan Tuban. Pada kunjungan tersebut, dia memanfaatkan waktu untuk menemui kedua kelompok masyarakat yang selama ini mendukung maupun menolak kehadiran Semen Rembang.

Bahkan Sutiyoso langsung mendatangi rumah dan berdiskusi dengan Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Joko Prianto untuk mendengarkan alasannya menolak Semen Rembang.

Wachid mengatakan manajemen PT Semen Indonesia selaku pemiliki pabrik Semen Rembang pasti akan mendengar seluruh aspirasi masyarakat, serta dari hasil pertemuan ini pasti masyarakat dapat menerima solusi-solusi yang diberikan.

"Saya kira Pabrik Semen Rembang sepertihalnya Pabrik Semen Tuban akan selalu memperhatikan dan mengamankan kelestarian lingkungan baik itu sumber air, lahan pertanian, serta aspek lingkungan lainnya," ujarnya.

Bahkan Pabrik Semen Rembang telah membuat sejumlah embung air yang diperuntukkan bagi cadanga air minum sekaligus sebagai sumber air bagi lahan pertanian, jelas dia.

Melalui program CSR, perusahaan semen BUMN ini juga memiliki program pendidikan bagi masyarakat sekitar dengan harapan generasi penerus di sekitar pabrik dapat mengisi sebagai karyawan, jelas Wachid.

"Saya kira kalau langkah-langkah tersebut dilakukan , masyarakat akan menerima kehadiran pabrik semen Rembang," ujar dia.

Wachid mengatakan, dalam pertemuan tersebut Sutiyoso telah meletakkan dan memisahkan masalah politik di balik kisruh Semen Rembang. Dia justru coba menggali informasi dari kedua pihak masyarakat pendukung dan penolak Semen Rembang.

"Apa yang dilakukan masyarakat justru ini yang diharapkan. Lakukan langsung pendekatan dengar suara masyarakat. Munculnya masalah Semen Rembang karena selama ini kurangnya komunikasi ke masyarakat," tutur Wachid.

Dengan mendatangi dan berdiskusi bersama kedua kelompok masyarakat pendukung dan penolak Semen Rembang, menurut Wachid, akan langsung menemukan fakta apakah betul atau tidak sesuai tuntutan selama ini.

"Apa betul memang bakal ada kerusakan lingkungan, apa benar kehadiran Semen Rembang bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat. Masyarakat itu suka kok kalau diajak dan berembuk baik-baik," kata Wachid.

Hingga saat ini pabrik Semen Rembang yang nilai investasinya mencapai Rp4,97 triliun belum beroperasi, kalau beroperasi pabrik ini mampu berproduksi 3 juta ton setiap tahunnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: