Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Panggil Sejumlah Menteri Bahas TKDN

Luhut Panggil Sejumlah Menteri Bahas TKDN Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memanggil sejumlah menteri dan perwakilan kementerian pada rapat yang membahas tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

Hadir dalam rapat di Kemenko Kemaritiman Jakarta tersebut, Rabu (12/4/2017), masing-masing Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, perwakilan Kementerian BUMN, Kemenko Perekonomian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta beberapa dari lembaga terkait.

Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan TKDN akan mendorong kepentingan nasional guna meningkatkan industri dalam negeri untuk nenopang pembangunan nasional.

"Intinya Pak Menko (Luhut) menginginkan agar kita punya 'national interest' (kepentingan nasional) yang lebih baik. Untuk meningkatkan industri dalam negeri untuk menopang pembangunan nasional," katanya.

Rapat tersebut digelar untuk kemudian dibahas dalam rapat kabinet terbatas dengan Presiden Jokowi. Menurut Fajar, meski telah ada aturan mengenai TKDN, impelementasinya masih belum maksimal.

"Bukan presentasenya (ditingkatkan) tetapi dikuatkan. Karena sudah banyak peraturan tapi implementasinya masih belum maksimal," ujarnya.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan peraturan mengenai TKDN sudah banyak namun pelaksanaannya seringkali tidak sejalan. "Itu karena perencanaannya tidak transparan," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah akan membuat perencanaan yang lebih trabsparan untuk belanja pemerintah, terutama BUMN agar industri dalam negeri bisa bergerak.

"Saat ini Kemenperin mengeluarkan pedoman menghitung dan pedoman melaksanakan TKDN, tetapi yang melaksanakan setiap instansi yang memiliki kewenangan pengadaan barang. Nah sekarang kita akan buatkan tim monitor ini semua supaya belanjanya jangan dadakan-dadakan agar biayanya tidak jadi mahal," pungkasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: