Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garuda Raup Pendapatan US$219,15 Juta dari Bisnis Kargo

Garuda Raup Pendapatan US$219,15 Juta dari Bisnis Kargo Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maskapai Garuda Indonesia meraup pendapatan sebesar US$219,15 juta dari jasa pengiriman kargo sepanjang 2016 atau naik 16,65% dibandingkan tahun 2015 sebesar US$187,87 juta. Pada saat yang bersamaan volume barang yang diangkut Garuda mencapai 415.824 ton atau meningkat 18,22% dari tahun 2015 yang mencapai 351.724 ton.

VP Corporate Communications Benny S. ButarButar mengatakan melalui strategi bisnis jangka panjang Sky Beyond, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2016.

?Garuda mencatat laba bersih sebesar US$ 9,36 juta atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300/USD) sepanjang tahun lalu ,? kata Benny usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Auditorium Gedung Manajemen Garuda City Center, Cengkareng, Banten, kemarin.

Frekuensi penerbangan Garuda juga meningkat 9,89% menjadi 274.969 penerbangan dari total 249.974 penerbangan pada 2015. Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan melakukan ekspansi jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.

Sementara itu, Garuda Indonesia Group juga berhasil mencatatkan peningkatan sekor pendapatan lainnya yang terdiri dari komponen ancillary revenue, pendapatan sektor strategic business unit (SBU), hingga sektor subsidiaries lainnya dengan capaian sebesar US$392 juta meningkat 13,7% dibandingkan tahun 2015 lalu sebesar US$344,6 juta.

Kinerja operasional Garuda dalam hal tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP ? On Time Performance) pada 2016 mencapai ?89,51% atau naik dari tahun sebelumnya 88% yang diperoleh di tengah tantangan pengembangan infrastruktur operasional penerbangan seperti migrasi pelayanan penerbangan domestik ke Terminal 3 yang baru di Bandara Soekarno-Hatta hingga faktor cuaca yang bersifat force majeur.

?Sementara itu, rata-rata tingkat keterisian penumpang sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar 73,1% sedangkan Citilink sebesar 76,8%,? ujarnya.

Selama tahun 2016, Garuda Indonesia Group juga melakukan penambahan kapasitas penerbangan sebagai bagian dari program pengembangan revitalisasi armada dengan mendatangkan 17 pesawat, yaitu terdiri dari empat pesawat ATR 72-600, empat ?pesawat A330-300, satu pesawat B777-300ER, dan delapan pesawat A330-200. ?Dengan demikian, hingga akhir tahun 2016, Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 196 pesawat dengan rata-rata usia pesawat mencapai 4,6 tahun,? pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: