Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Segera Bangun PLTPB di Halmahera Selatan

Pemerintah Segera Bangun PLTPB di Halmahera Selatan Kredit Foto: PT Geo Dipa Energi (Persero)
Warta Ekonomi, Ternate -

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) berkapasitas 210 MW akan dibangun di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut), dengan memanfaatkan potensi panas bumi 140 MW di wilayah Songa, Pulau Bacan.

"Kementerian ESDM telah menyampaikan kepada Pemkab Halmahera Selatan bahwa pembangunan PLTPB di Halmahera Selatan akan ditenderkan tahun ini, namun yang akan dimanfaatkan dari potensi panas bumi itu hanya 2 X 10 MW," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penilitian Daerah (BPPPD) Halmahera Selatan Daud Djubaedi di Ternate, Senin (17/4/2017).

Pembangunan PLTPB tersebut diharapkan dapat mengatasi keterbatasan energi listrik di Halmahera Selatan, khususnya di Pulau Bacan yang selama ini hanya mengandalkan dari PT PLN setempat yang saat ini kapasitas terpasangnya hanya 7 MW.

Menurut Daud Djubaedi, adanya pembangunan PLTPB tersebut juga diharapkan akan mendorong tumbuhnya aktivitas investasi di Halmahera Selatan, baik yang dilakukan oleh pengusaha lokal maupun dari luar Halmahera Selatan, karena salah satu kendala pengembangan aktivitas investasi di daerah itu adalah terbatasnya energi listrik.

Belum ada kepastian kapan PLTPB tersebut akan beroperasi, tetapi sesuai pemberitahuan dari Kementerian ESDM, pembangunannya akan dipercepat untuk mendukung pengembangan sumber energi listrik terbarukan serta terpenuhinya target pembangunan pembangkit listrik hingga 35.000 MW di Indonesia.

Daud Djubaedi mengatakan PT PLN dalam waktu dekat juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Panamboang berkapasitas 10bMW, yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi pengembangan industri perikanan di Panamboang.

Di wilayah Panamboang ada fasilitas pelabuhan perikanan yang banyak diminati investor untuk membangun industri perikanan, tetapi selama ini para investor mengurungkan niat investasinya di kawasan itu karena terkendala tidak tersedianya energi listrik yang memadai.

Daud Djubaedi menambahkan sejumlah perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Halmahera Selatan, seperti di Pulau Obi saat ini juga tengah membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk kebutuhan industri pengolahan nikel, namun dapat pula dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat dan usaha kecil di sekitar perusahaan tambang itu. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: