Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog Sulselbar Jamin Stok Beras Aman Selama 2 Tahun

Bulog Sulselbar Jamin Stok Beras Aman Selama 2 Tahun Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepala Divisi Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Dindin Syamsuddin menyatakan stok beras di daerahnya terjamin aman hingga dua tahun mendatang. Pasalnya, ketersediaan beras di Gudang Bulog Sulselbar sangat melimpah. "Stok beras saat ini 194 ribu ton. Jumlah itu aman hingga 24 bulan atau 2 tahun mendatang," kata Dindin, saat ditemui Warta Ekonomi, Selasa, 18 April.?

Menurut Dindin, melimpahnya stok beras tidak lepas lantaran melimpahnya produksi dan besarnya serapan beras di Sulselbar. Produksi beras di Sulselbar tercatat menghampiri 3 juta ton dengan target serapan mencapai 418 ribu ton pada 2017. Hingga awal April, pihaknya sudah menyerap 132 ribu ton. Adapun jumlah stok beras 194 ribu ton karena termasuk stok beras pada tahun lalu yang belum habis.

Dindin mengungkapkan penyerapan beras petani terus digalakkan Bulog Sulselbar. Bahkan, Dindin menginstruksikan kepada seluruh anak buahnya di daerah untuk menerima beras petani tiap harinya, termasuk hari Sabtu-Minggu. Petani pun dimintanya untuk tidak khawatir terkait kesiapan dana Bulog dalam membeli hasil pertanian. "Kami memiliki anggaran Rp4 triliun untuk menyerap beras petani," tutur dia.?

Sekadar diketahui, Bulog Sulselbar saat ini tercatat memiliki serapan beras terbaik di Indonesia. Hingga awal April, penyerapan beras petani di Sulselbar sudah melebihi 31 persen, di atas rata-rata angka nasional. Dindin menyebut penyerapan beras Sulslebar bahkan di atas sejumlah daerah lumbung pangan, semisal Jawa Barat dan Jawa Timur. "Penyerapan beras itu akan terus kami pertahankan. Semester pertama targetnya sudah tembus 60 persen."

Dindin mengimbuhkan melimpahnya beras di Sulselbar membuat pihaknya memutuskan untuk mendistribusikannya ke provinsi lain, khususnya di Kawasan Indonesia Timur. Pengiriman beras juga dilakukan ke sejumlah provinsi di Indonesia Barat, seperti Aceh, Medan dan Jakarta. Terakhir, pihaknya menerima pesanan pengiriman 20 ribu ton beras ke Jakarta untuk memenuhi program bantuan pangan non-tunai.

Pengiriman beras ke luar provinsi, Dindin menyebut memang harus dilakukan lantaran tingkat konsumsi beras di wilayahnya tidaklah begitu besar. Tercatat hanya 7 ribu sampai 8 ribu ton beras per bulan. Dari serapan 418 ribu ton beras, tingkat konsumsi di Sulselbar diperkirakan cuma berkisar 25 persen. "Orang Sulsel patut berbangga karena mampu memberi makan rakyat Indonesia."

Produksi gabah kering giling (GKG) di Sulsel sendiri menembus 5,8 juta ton atau setara 3,6 juta ton beras sepanjang 2016. Berdasarkan data yang dihimpun Warta Ekonomi, Sulsel mencatat surplus beras sebesar 2,6 juta ton pada tahun lalu. Kelebihan beras di Sulsel dipasok ke-22 provinsi di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: