Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Jabar Berpotensi Masuk Pasar Uni Eropa-Afrika

Industri Jabar Berpotensi Masuk Pasar Uni Eropa-Afrika Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dijadwalkan untuk hadir dan menandatangani langsung naskah letter of intent antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan pemerintah Souss Massa Region di Meknes, Maroko. Kerjasama yang akan dijajaki adalah di bidang pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), perikanan, pariwisata, perdagangan dan investasi, seni dan budaya, pendidikan dan bidang lainnya yang disepakati.?Hal ini akan mendorong produk industri Jabar masuk pasar Uni Eropa dan Afrika.

Selain itu, Aher dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan?Presiden Souss Massa Region, Kerajaan Maroko Mr. Brahim?Hafidi, Wali Souss Massa Region Mrs. Zineb El Adaoui, dan Rektor Universitas Ibn Zohour Professor Omar Halli.?

Kepala Biro Pemerintahan dan Kerjasama Setda Jabar M.?Taufiq?Budi Santosa?yang turut serta dalam rombongan mengatakan ini merupakan langkah awal upaya meningkatkan hubungan antarwarga atau "people to people contacts" yang menghasilkan pengertian yang makin besar diantara kedua negara.?

?Maroko dipilih karena letak geografisnya yang memungkinkan menjadi pintu gerbang bagi masuknya berbagai produk Indonesia ke sejumlah negara tetangga dikawasan barat dan utara Afrika diantaranya Mesir, Tunisia, Jordania, Uni Arab Emirat, dan sejumlah negara mitra perdagangan bebas lainnya seperti Turki, negara-negara Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Diharapkan kemitraan ini dapat menjadi pintu masuk bagi produk-produk ekspor unggulan Jawa Barat ke negara-negara tersebut, dan demikian pula sebaliknya,? jelas Taufiq dalam keterangan resminya di Bandung, Selasa (18/4/2017).

Menurutnya, kunjungan rombongan Gubernur Jabar kali ini merupakan momentum yang sangat baik dan strategis untuk peningkatan kerjasama pada sektor ekonomi, perdagangan, bisnis dan investasi. Bidang yang menjadi fokus, pertama adalah kerja sama pada bidang perdagangan dan investasi yang bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan dengan mengoptimalkan peluang pemasaran produk dan komoditi potensial lainnya yang dapat dipasarkan di kedua wilayah. ?

Produk komoditi potensial Jawa Barat yang dapat dipasarkan maupun dikembangkan pemasarannya ke Souss Massa terdiri dari produk kopi dan teh; produk funitur dan kerajinan tangan yang berbahan kayu; pemasaran makanan halal dan kerja sama dalam fasilitasi pemberian label halal pada produk Jawa Barat serta pembukaan bisnis restoran di Maroko; produk alas kaki dan pakaian jadi khususnya produk fashion muslim.

?Kedua, pada bidang pariwisata yaitu dengan adanya kebijakan Indonesia untuk fasilitas bebas visa kunjungan wisatawan Maroko selama 30 hari. Hal ini merupakan kesempatan baik untuk mendorong arus turis dari Maroko ke Indonesia yang juga menjadi peluang bagi Jawa Barat,? katanya.?

Ketiga, yaitu kerja sama bidang pendidikan?dimana universitas, civitas akademika, serta mahasiswa memegang peranan penting didalamnya. ?Hubungan ini, diharapkan dapat terbentuk program kerja sama pendidikan berupa pertukaran mahasiswa dan guru,?joint lecture, serta?sister university,??tambahnya.?

Lebih jauh Taufiq menerangkan, dalam rangka meningkatkan hubungan dagang antar kedua negara, pada tahun 1988 keduanya telah menandatangani kesepakatan perjanjian kerja sama perdagangan. Akan tetapi, dilihat dari total perdagangan antar Indonesia dan Maroko periode tahun 2016 sebesar 158 juta USD, dengan total ekspor non migas 95 juta USD dan total impor non migas 62.3 juta USD. Dari sisi ekspor dan impor non migas menunjukkan surplus perdagangan kedua negara berada di pihak Indonesia.

Jumlah tersebut menunjukkan adanya tren penurunan total perdagangan antar kedua negara dari periode 2015-2016 sebesar 20%. Total perdagangan keduanya masih belum berkembang dan masih relatif kecil jika melihat dari besarnya potensi dan peluang yang ada. Jarak kedua negara yang relatif jauh merupakan salah satu penyebab masih rendahnya nilai perdagangan kedua negara serta peluang masuk produk-produk Indonesia ke pasar Maroko seringkali melalui negara ketiga begitu pun sebaliknya menyebabkan pajak dan konsekuensi harga menjadi tinggi.

Dengan demikian, pembentukan kemitraan di level sub nasional ini diharapkan dapat menambah geliat aktifitas perdagangan antar kedua negara, khususnya Jawa Barat dan Souss Massa.??Oleh karenanya,?sesuai?arahan Gubernur?Jabar,?pertemuan ini merupakan momentum yang sangat baik dan strategis untuk kita manfaatkan sebaik-baiknya, terutama dalam upaya peningkatan kerja sama di sektor ekonomi, perdagangan, dan bisnis,??pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: