Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kominfo Ajak Generasi Muda di Sulsel Tangkal Hoax

Kominfo Ajak Generasi Muda di Sulsel Tangkal Hoax Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Septriana Tangkary mengajak generasi muda di Sulsel untuk ikut menangkal berita bohong alias hoax yang kerap berujung pada provokasi. Caranya, lanjut dia, harus dimulai dari diri sendiri yakni dengan cerdas dan bijak di media sosial. Selain itu, generasi mudah diharapkan lebih produktif untuk menghasilkan karya positif dalam menangkal hoax.?
"Sebelum memposting sebuah informasi atau berita, ya harus dicek dulu, apakah benar dan layak untuk disebarkan. Berita bohong jangan malah diviralkan. Harus tabayyun, itu untuk pengamanan diri, jangan sampai bermasalah pada belakangan hari," kata Septriana, di sela peluncuran 'Gerakan Netizen Sulsel : Ayo Santun dan Produktif di Dunia Maya' di Balai Prajurit Jenderal M Jusuf Makassar, Sulsel, Selasa (18/4/2017).
Menurut Septriana, menyebarkan berita bohong di dunia maya bisa berimplikasi hukum atau membahayakan diri sendiri. Di era modern yang diiringi perkembangan teknologi informasi melalui media internet, pepatah 'mulutmu harimaumu', Septriana menyebut telah berubah menjadi 'tanganmu harimaumu'. Karena itu, diingatkannya agar generasi muda lebih bijak di dunia maya.?
Septriana juga mendorong agar generasi muda di Sulsel bisa lebih produktif dalam kaitannya dengan dunia maya. Dicontohkan Septriana, langkah sejumlah mahasiswa asal Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil menciptakan aplikasi anti hoax berupa hoax analyzer. Aplikasi tersebut diklaim mampu mendeteksi berita bohong dengan akurasi mencapai 78 persen.
Di Indonesia, Septriana mengungkapkan berita bohong memang semakin banyak menghiasi dunia maya. Berita bohong tersebut didominasi oleh isu sosial dan politik serta isu SARA. "Hoax memang semakin banyak. Hampir 91,8 persen itu terkait sosial dan politik. Yang tidak kalah banyak juga soal isu SARA," terang Septriana.?
Guna menangkal hoax, Septriana menjelaskan tidak cukup bila hanya mengandalkan pemerintah. Peran serta masyarakat, khususnya generasi muda yang memang kebanyakan sebagai pengguna media sosial untuk aktif menangkal hoax. Khusus pemerintah daerah diharapkannya turut mencanangkan gerakan anti-hoax sebagai upaya memassifkan perlawanan terhadap massifnya berita bohong dan provokasi.?
Berdasarakan catatan Kementerian Kominfo, baru dua provinsi di Indonesia yang telah meluncurkan gerakan anti-hoax yakni Kalbar dan Sulsel. Adapun, untuk kabupaten/kota tercatat sudah 101 daerah. Septriana mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang mencanangkan gerakan anti-hoax dengan melibatkan ribuan mahasiswa terhitung Selasa, 18 April.?
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sulsel Andi Hasdullah mengatakan perekrutan 1.000 relawan merupakan tahap pertama. Sepanjang 2017, pihaknya menargetkan merekrut 2.000 mahasiswa dari perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Makassar. Mereka diharapkan menjadi pionir dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat perihal pentingnya menyebar informasi yang benar.
"Sebanyak 1.000 mahasiswa ini akan ambil bagian memberantas berita-berita hoax. Generasi muda memang perlu tahu bagaimana menyaring informasi tanpa kebohongan, kebencian, fitnah, apalagi SARA. Jangan dengan mudah menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya. Generasi muda harus menjadi garda terdepan untuk menangkal hoax," ujarnya.
Hasdullah mengakui perkembangan teknologi informasi tidak lagi bisa dibendung, terutama di media sosial. Terlebih, di era modern ini, media pun semakin banyak yang berbasis digital alias online. Karena itu, kedewasaan dan kebijaksanaan menjadi sangat penting sebelum menyebar sebuah informasi agar tidak menimbulkan fitnah atau provokasi pada kemudian hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: