Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Kartini Modern dalam Perekonomian Indonesia

Potensi Kartini Modern dalam Perekonomian Indonesia Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, Indonesia dengan tingkat populasi perempuan yang tergolong tinggi masih memiliki peluang untuk dapat meningkatkan perekonomian di kelas dunia, mengingat peran perempuan Indonesia dinilai berpotensi dalam mewujudkan hal tersebut.?

Untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui potensi perempuan, BINUS University Business School hari ini, Kamis (20/4/2017) merayakan hari Kartini yang jatuh pada 21 April melalui kegiatan talkshow Women's Talk yang bertema 'The Power Of Modern Kartini'.?

Talkshow yang dihadiri oleh ratusan perempuan dari berbagai elemen tersebut menghadirkan pembicara dari kalangan pengusaha hingga profesional perempuan.?

Salah satu pembicara dalam talkshow yaitu Ashanty, Founder dan CEO Ashanty mengatakan, "Kartini itu berarti perempuan tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, ?tetapi juga harus kerja, ?sekolah, multi tasking," katanya ketika memaknai hari Kartini.

Namun Rini Setiowati, Ketua Program Magister Manajemen Bisnis Universitas Binus menilai, di Indonesia seringkali perempuan kurang diapresiasi dalam berkarir atau memiliki tingkatan partisipasi kerja yang rendah. ?Hal tersebut dikarenakan tingkat pendidikan perempuan masih banyak yang tertinggal dengan laki-laki.?

"Pentingnya pendidikan bagi perempuan adalah salah satu jalan untuk menjadikan perempuan sebagai agen perubahan," kata Rini.?

Berdasarkan studi terdahulu, Rini menjelaskan, ketika perempuan mampu mengembangkan potensi pasar tenaga kerja mereka, ?perempuan akan bisa memberikan keuntungan dalam perekonomian nasional.

Selain itu, ?peran perempuan dalam perusahaan juga dapat memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat mengakses talent pool yang lebih baik.?

"Perempuan juga dapat meningkatkan tata kelola perusahaan. ?Ini dikarenakan perempuan bisa memberikan perspektif yang lebih luas," tambah Rini.?

Kemudian budaya patriarki di Indonesia yang memposisikan laki-laki lebih berhak berkarir juga menjadi ancaman bagi perempuan untuk dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.?

Lies Permana lestari Operational director PT Sarinah mengatakan, bahwa untuk menjadi profesional, ?perempuan harus menghindari stereotype perempuan yang akan mengganggu pekerjaan.?

"Bekerja boleh pakai hati, ?tetapi jangan baper (membawa perasaan). Walaupun saya perempuan, ?tetapi saya tidak pernah baper dalam bekerja," ucap Lies.?

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: