Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenpar Bidik 1 Juta Wisman ke Mamago pada 2028

Kemenpar Bidik 1 Juta Wisman ke Mamago pada 2028 Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendorong sejumlah daerah untuk mengembangkan potensi wisatanya guna mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara. Di Sulsel, Kemenpar tidak hanya mengandalkan Toraja, tapi juga tiga daerah yang tersinkronisasi dalam program visit Makassar, Maros, dan Gowa (Mamago). Kemenpar bahkan memasang target tinggi mencapai satu juta turis asing ke Mamago pada 2028.

Tenaga Ahli Kemenpar Bidang Aksesibilitas Udara Robert Daniel Waloni mengungkapkan target satu juta wisatawan mancanegara ke Mamago pada 2028 hanya bisa tercapai melalui sinergi seluruh pihak, khususnya dari kepala daerah setempat. Diharapkan, adanya konsistensi dukungan dari kepala daerah, meski terjadi pergantian kepemimpinan alias pilkada. Pengembangan pariwisata memang mesti menjadi salah satu prioritas daerah, sebagaimana yang dilakukan pemerintah pusat.

"Untuk pengembangan pariwisata memang diperlukan adanya political will?di mana harus ada konsistensi untuk mencapai satu juta wisman ke Mamago pada 2028," kata Robert dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Collaborative Destination Devolepment (CDD) dengan mengangkat tema Visit Mamago di Hotel Four Point by Sheraton, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis?(20/4/2017).

Menurut Robert, untuk merealisasikan target satu juta wisatawan mancanegara ke Mamago memang membutuhkan kerja keras. Musababnya, kunjungan ke Mamago maupun Sulsel pada umumnya didominasi wisatawan domestik. Adapun kunjungan wisatawan mancanegara terbilang kecil. Khusus untuk Makassar misalnya, dari 4,7 juta wisatawan yang berkunjung pada 2016, hanya 85.644 di antaranya yang berasal dari luar negeri.

Menurut Robert, beratnya upaya mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara akan setimpal dengan peningkatan perekonomian sebuah daerah. Toh, sektor pariwisata diyakini akan mengalahkan sektor migas sebagai pilar perekonomian Indonesia pada masa mendatang. Terlebih, sektor pariwisata mampu menyumbang devisa yang cukup besar dan membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah massif.

"Kalau pemerintah bisa memenuhi target kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta pada 2019 maka perekonomian Indonesia ke depan akan berubah dari migas menjadi pariwisata. Untuk itu, daerah diharapkan mampu berkontribusi dalam sektor pariwisata dengan mengembangkan potensi destinasi wisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan," ucap dia.

Robert mengatakan salah satu upaya mendongkrak wisatawan, selain membenahi destinasi wisata dan infrastruktur pendukung adalah pengembangan bandara. Menurut dia, investasi Rp3-5 triliun untuk mengembangkan bandara akan memperoleh keuntungan berlipat. Dengan didukung bandara yang bagus maka akses suatu daerah untuk dikunjungi akan semakin terbuka.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura 1 Mochammad Asrori mengatakan pihaknya siap mendukung program pemerintah dalam mendongkrak jumlah wisatawan. Terlebih, bandara disebutnya memegang peranan vital lantaran menjadi etalase sebuah daerah. Setiap wisatawan atau turis yang berkunjung ke daerah pastinya melalui bandara. Karena itu, kesan pertama turis bergantung pelayanan dan fasilitas di bandara.

"Pariwisata merupakan salah satu program prioritas dalam nawacita (pemerintahan Presiden Jokowi) yang diharapkan membangkitkan pembangunan dan perekonomian. Di Sulsel ini, tidak jauh dari kawasan Bandara Hasanuddin terdapat Mamago yang memiliki potensi pariwisata yang cukup besar untuk dikembangkan. Memang diperlukan adanya koloborasi antara semua pihak untuk bisa mendongkrak jumlah wisatawan," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: