Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Produktivitas Adalah Pendorong Ekonomi Jangka Panjang

Menkeu: Produktivitas Adalah Pendorong Ekonomi Jangka Panjang Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan produktivitas adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Hal itu dia ungkapkan dalam kegiatan East Asia Pacific Department (EAP) Seminar on Unleashing Productivity: The Key to Sustainable Inclusive Growth pada Kamis (20/4/2017) atau Jumat WIB (21/4/2017) di Gedung J, kantor pusat Bank Dunia, Washington, D.C, Amerika Serikat. Acara ini merupakan rangkaian acara Bank Dunia/World Bank (WB) - Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (IMF) Spring Meetings 2017.

Dalam sambutannya Menkeu menyampaikan masa depan Indonesia?akan semakin bergantung pada perbaikan produktivitas multifaktor.

"Produktivitas di sektor manufaktur telah mendukung pertumbuhan TFP (total factor productivity) di Indonesia, namun secara keseluruhan pertumbuhannya masih rendah," terang Menkeu dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan sektor manufaktur sebagai kontributor tertinggi terhadap pertumbuhan PDB di Indonesia, sementara layanan adalah komponen terbesar dalam pertumbuhan ekonomi.

Menurut Menkeu, Indonesia memiliki bonus demografi di mana sekitar 60% penduduk Indonesia berusia di bawah 39 tahun yang memiliki potensi kreativitas dan inovasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi.

"Oleh karena itu, dalam lingkungan yang berubah di mana persaingan global semakin ketat, Indonesia pada dasarnya memiliki banyak potensi dalam mengembangkan kewirausahaan, terutama bagi pengusaha muda dan perempuan," jelas Menkeu.

Menkeu menyebutkan pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa kebijakan strategis untuk menghidupkan kembali sektor manufaktur di Indonesia, antara lain memfasilitasi pertumbuhan industri pendukung; memperbaiki infrastruktur: jalan, pelabuhan dan energi; meningkatkan iklim investasi; mengoptimalkan industri nasional untuk bergabung dengan global value chain.

"Kemudian deregulasi yang berkelanjutan dalam bidang logistik dan distribusi; menjamin ketersediaan faktor produksi dengan harga yang kompetitif, khususnya energi; meningkatkan produktivitas subsektor manufaktur dengan lapangan kerja yang tinggi melalui penyediaan tenaga kerja yang sangat terampil; dan meningkatkan pendidikan melalui pendidikan konvensional dan kejuruan Sekolah," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: