Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dokter Spesialis Anak Ini Tertarik Buat Startup Digital

Dokter Spesialis Anak Ini Tertarik Buat Startup Digital Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyak yang menganggap jika pelaku?startup digital harus memiliki latar belakang keahlian di bidang teknologi informasi. Pemikiran ini tentu salah besar karena kenyataannya banyak startup terbaik muncul dari ide yang tidak dilatarbelakangi oleh pendidikan IT.

Salah satu buktinya terjadi dalam Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Jakarta. Salah satu peserta yang merupakan seorang dokter bernama Bagas Adhimurda Marsudi memutuskan untuk mengikuti gerakan yang diiniasi oleh KIBAR ini untuk membuat startup di bidang kesehatan.

Bagas yang merupakan seorang Hustler menginisiasi startup digital bernama Roo!, sebuah platform yang membantu orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak serta mengetahui kapan dan berapa kali imunisasi yang harus diberikan kepada anak melalui data yang tersedia. Ide mengenai startup ini berangkat dari pengalaman pribadi Bagas saat menangani pasien.

"Saat saya praktik, banyak pasien yang saya tangani adalah anak-anak. Sering kali yang menjadi permasalahan adalah orangtua yang kurang memiliki sumber informasi kredibel mengenai masalah kesehatan anak. Para orangtua sudah berusaha mencari informasi melalui internet, namun hasilnya justru menimbulkan ketakutan karena informasi yang didapat cenderung melebih-lebihkan," papar Bagas.

Dalam platform-nya, Roo! menyediakan artikel informasi mengenai kesehatan dan tumbuh kembang anak yang langsung didapatkan dari dokter-dokter terpercaya. Selain itu, Roo! juga menyediakan fitur untuk membantu orangtua dalam memantau kondisi kesehatan dan perkembangan anak.

"Kami paham bahwa orangtua juga ingin dapat mengurus anak mereka sendiri. Selain itu, dokter spesialis anak di Indonesia belum begitu banyak jumlahnya. Nah, di dalam Roo! itu ada artikel yang dikategorikan sesuai dengan kebutuhan orangtua dan juga tools buat mereka memantau tumbuh kembang anaknya, jadi orangtua tahu apa yang harus dilakukan dan diperhatikan dari sang anak," jelas Bagas lebih lanjut.

Roo! yang saat ini sedang fokus dalam pengembangan pemasarannya, diakui Bagas, sudah lebih dulu dikembangkan sebelum ia mendaftar ke Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Jakarta tahun 2016. Keinginan untuk serius mengembangkan Roo! agar dapat digunakan oleh masyarakat luas menjadi motivasinya untuk ikut gerakan ini.

Bagas juga mengatakan jika siapapun dapat membuat startup meski bukan dari bidang IT. Yang terpenting dalam membuat startup adalah masalah yang ingin dipecahkan serta kemampuan dalam mencari rekan yang memiliki visi yang sama.

"Awalnya Roo! isinya hanya saya bersama tiga orang teman kuliah yang dokter juga. Jadi kami latar belakangnya sama semua, dari bidang medis, tidak ada yang mengerti tentang startup digital dan sejenisnya. Maka dari itu dengan ikut Gerakan Nasional 1000 Startup Digital diharapkan Roo! dapat semakin berkembang dan membantu banyak orang," ungkap Bagas.

Konsistensi dan dedikasi selama mengikuti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Jakarta berbuah manis. Roo! bersama dua startup lainnya berhasil menjadi salah satu tim yang lolos hingga ke tahap inkubasi.

"Sebenarnya banyak startup lain di luar sana yang memiliki potensi besar, namun belum diketahui. Semoga Roo! bersama startup Indonesia lainnya bisa semakin berkembang dan menjadi manfaat bagi masyarakat Indonesia," tutup Bagas.

Lulusan Universitas Gadjah Mada ini mengajak anak muda Jakarta lainnya untuk turut membangun startup guna memecahkan permasalahan di sekitar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait