Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Medsos, Omzet Bisnis Makanan Jepang Ini Naik 50 Persen

Manfaatkan Medsos, Omzet Bisnis Makanan Jepang Ini Naik 50 Persen Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Perkembangan media sosial (medsos) berpengaruh terhadap kemajuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Seakan menjadi trend masa kini mereka berlomba-lomba memanfaatkan medsos untuk memasarkan produknya.

Salah satunya Tanoshi Japanese Food, produsen makanan Jepang asal Bandung yang kini memiliki omset lebih dari Rp40 Juta sebulan. Sang Owner, Eppy Winaningsih memasarkan produknya melalui medsos seperti Instagram, Path, Facebook yang kini rerata sudah memiliki banyak pengikutnya (follower)

Eppy mengaku sejak menggunakan medsos pada 2015 lalu, hingga kini para pengikut medsos yang ia gunakan seperti akun?fB: eppy winaningsih?sebanyak 2.900,?IG: eppytanoshii?sebanyak 1.070, Path ?(150), WA group (500) sedangkan untuk BB sekitar 700 member.

?Yang ada di medsos ini semuanya potensial market. Alhamdulillah omset pun naik jadi 50%,?kata Eppy saat berbincang dengan Warta Ekonomi di Bandung, Sabtu (22/4/2017).

Menurutnya, berbagai kalangan ada di medsos yang ia miliki untuk mengembangkan bisnisnya. Diantaranya dari teman semasa sekolah hingga para pejabat di Jawa Barat yang mengikuti media promonya tersebut.

?Kebanyakan cuma temen-temen saya saja. Tapi kalau di Path hampir pejabat semua tuh, seperti Ketua DPRD Jabar, Bu Ineu. Istri Gubernur Jabar ibu Nety sampai istri-istri Dirut BUMN ada juga,?ujarnya.

Eppy pun membagikan sedikit kiat-kiatnya dalam berpormosi di media sosial, diantaranya.

1.Menambah Jaringan Pertemanan?
Kita bisa melakukan silaturahmi, menambah teman dengan semua kalangan melalui medson. Bisa melalui kegiatan pengajian,kegiatan olahraga, organisasi (baik organisasi profesi dan kemasyarakatan), Forum ortu disekolah anak (paguyuban),?Kegiatan arisan?termasuk?perkumpulan/komunitas ibu-ibu kreatif.?Jadi tidak membatasi pertemanan untuk memperluas pemasaran produk kita.

?Betul perbanyak temen. Banyak wadah untuk ikut bergabung sesuai dengan passion kita. Ada istilah seribu temen masih kurang tea pan (kan ?red). Intinya kita berteman baik dengan semua kalangan?tuturnya.

2. Kualitas Foto

Ini yang termasuk penting dalam mempromosikan ?produk melalui media sosial. Sebab penampilan produk sangat berpengaruh terhadap minat konsumen untuk membeli produk yang kita hasilkan.

?Menurut saya ya, supaya sebuah produk bagus hasilnya itu harus melakukan pencahayaan yang tepat,?colour full,?produknya harus fresh, harus?garnis/hiasanya supaya menarik dan bisa memilih sudut yang tepat agar good looking,?ungkapnya.

3. Rutin Upload foto di medsos

Rutinitas mengaploud foto di akun medsos usaha kita juga berpengaruh terhadap pemesanan produk kita. Sehingga follower akan tahu produk terkini yang kita hasilkan atau inovasi terkini dari produk yang kita promosikan.

?Kita mau promosi kenceng, ya rajin upload. Apalagi kalau pesanan lagi menurun. Sehari minimal 2 kali lah,"imbuhnya.

4. Promo Diskon dan Bonus Bagi Pelanggan

Selain mempromosikan produk terbaru kita. Tidak salahnya jika kita memberitahukan kepada konsumen tentang diskon harga bahkan bonus bagi konsumen melalui media sosial.

?Kalau order sedang merosot atau punya produk baru boleh dong kita kasih diskon kita promoin di medsos. Saya sih suka kasih diskon 10-50%. Kasih juga bonus buat pelanggan misalnya beli sushi gratis fruit pie,?jelasnya.

Eppy menyarankan selain promo melalui media sosial, jangan sampai melupakan promosi dengan mengikuti berbagai event pameran. Tanoshi sendiri, dikatakan perempuan kelahiran 41 tahun lalu ini, sempat mengikuti berbagai pameran di Kota Bandung.

?Disarankan jangan hanya mengandalkan medsos saja. Kita kan bisnis makanan, calon pembeli juga harus nyoba produk kita,caranya ya ikutin pameran,?katanya.

Selain itu, Tanoshi Japanese Food sudah memiliki program Cooking Class dan terbuka untuk umum yang dilakukan secara rutin. Menurutnya, secara tidak langsung kegiatan ini sebagai wadah promosi dan bisa menarik konsumen ?

?Cooking Classnya rutin seminggu sekali di rumah saya saja. Ada di Jalan Purwokerto sama Cibatu Antapani Bandung, bahkan sampai dua shift, pagi dan siang. Jadi kalau mau belajar silahkan datang saja. Saya ajarin sampai bisa,?paparnya. ?

Eppy juga menekankan bahwa bisnis itu tidak selalu mencari keuntungan. Dia pun membuka Cooking Class tersebut kepada warga Binaan Lapas Wanita Sukamiskin dan warga binaan Badan Nasional Narkotika (BNN) Jawa Barat.

?Bisnis itu engga selalu nyari untung ko.Kita bisa berbagi dengan siapa saja. Kata saya mah, kalau ilmu yang kita bagi itu ga akan berkurang malah bertambah. Jadi ga ada ruginya kan kalau kita berbagi ilmu,?pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: