Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emirates Kurangi Penerbangan ke Lima Kota di AS

Emirates Kurangi Penerbangan ke Lima Kota di AS Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emirates akan mengurangi jumlah penerbangan mereka menuju lima kota di Amerika Serikat pada bulan depan setelah kebijakan imigrasi baru Presiden AS Donald Trump yang menargetkan wisatawan dari Timur Tengah.

Maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai tersebut mengatakan pemotongan ini juga dikarenakan melemahnya permintaan perjalanan ke AS. Pada bulan Maret, AS juga melarang perangkat elektronik dari ponsel pada penerbangan dari 10 bandara. Ini termasuk Dubai serta bandara lainnya di Timur Tengah, Afrika Utara, hingga Turki. Inggris juga menerapkan aturan serupa seperti yang telah dilakukan Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump pernah menandatangani dua perintah eksekutif untuk para imigran dan warga negara dari beberapa negara mayoritas muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk berpergian menuju AS. Aturan tersebut sendiri telah mendapatkan pertentangan di pengadilan.

"Kebijakan yang diambil pemerintah AS terkait dengan penerbitan visa, pemeriksaan keamanan tingkat tinggi, serta pembatasan perangkat elektronik berdampak langsung kepada minat konsumen dan permintaan untuk perjalanan udara ke AS," kata juru bicara Emirates seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

"Selama tiga bulan terakhir kami telah melihat penurunan signifikan pada semua rute kami menuju AS di semua segmen perjalanan," tambahnya.

Presiden Emirates Tim Clark pada bulan lalu mengatakan permintaan ke AS telah jatuh kurang lebih sepertiga sejak penerapan kebijakan imigrasi Trump. Pihak maskapai juga telah memperkenalkan layanan baru untuk mengatasi larangan laptop dengan menyediakan peminjaman tablet untuk penumpang premium dan menawarkan check-in elektronik.

Emirates mengatakan bakal mengurangi penerbangan langsung ke Fort Lauderdale dan Orland selama lima mingggu pada bulan Mei. Maskapai juga akan mengurangi penerbangan dua kali sehari ke Seattle dan Boston pada bulan Juni dalam satu hari dengan frekuensi yang sama tujuan Los Angeles dari Juli.

Sementara itu Etihad, pesaingnya yang berbasis di Abu Dhabi, mengatakan pihaknya tidak melihat adanya perubahan signifikan dalam permintaan untuk melakukan perjalanan ke AS dalam beberapa pekan terakhir. Maskapai ini terbang menuju enam kota di AS.

Emirates sendiri mulai terbang ke Amerika Utara pada 2004 dan saat ini melayani penerbangan ke 12 kota AS dengan rute paling baru antara Athena dan Newark. Ekspansi tersebut telah menyebabkan konflik dengan maskapai AS yang menuduh perusahaan tersebut menerima subsidi pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: