Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekraf Revisi Target Pelaku Ekonomi Kreatif dalam RPJMN

Bekraf Revisi Target Pelaku Ekonomi Kreatif dalam RPJMN Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Direktur Akses Nonperbankan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Sugeng Santoso memastikan adanya revisi target pelaku ekonomi kreatif dalam rencana strategis alias renstra Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Perubahan dilakukan lantaran target pada 2019 telah terpenuhi pada 2015. Sugeng mengakui pertumbuhan pelaku ekonomi kreatif di Indonesia sangat pesat dan mengesankan.

Berdasarkan survei Badan Pusat Stastik (BPS) dan Bekraf, jumlah pelaku ekonomi kreatif di Indonesia mencapai 15,9 juta orang pada 2015. Jumlah itu jauh di atas target renstra dalam RPJMN 2015-2019 yang hanya menagetkan sekitar 13 juta pelaku ekonomi kreatif.

"Iya, kita melakukan revisi target 2019 karena ternyata capaian (2015) sudah melewati target. Saya lupa persisnya target baru, yang pasti lebih meningkat dari sekarang," kata Sugeng di Makassar, akhir pekan lalu.

Menurut Sugeng, pesatnya pertumbuhan pelaku ekonomi kreatif diharapkan berjalan seiring dengan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Sejak 2011 hingga 2015, sektor ekonomi kreatif berkontribusi sekitar 7,38 persen hingga 7,66 persen terhadap produk domestik bruto. Pemerintah menargetkan pertumbuhan kontribusi produk domestik bruto untuk sektor ekonomi kreatif mencapai 12 persen.

Sugeng meyakini sektor ekonomi kreatif mampu menjadi penopang perekonomian Indonesia pada masa yang akan datang. Untuk merealisasikan hal tersebut, kata dia, butuh dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya dalam menstimulasi pelaku ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif sangat berpotensi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Ke depan sektor ini bisa menjadi tulang punggung ekonomi nasional," tegasnya.

Bekraf sendiri gencar menjaring pelaku ekonomi kreatif dari berbagai subsektor, seperti kuliner, fashion,?dan kriya, yang tersebar di sejumlah daerah. Tujuannya untuk memberikan pembinaan agar usahanya bisa berkembang. Bekraf juga mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk menggunakan skema pembiayaan investasi agar tumbuh berkembang. Sejumlah UKM kreatif atau perusahaan startup binaan Bekraf sudah masuk program inkubator yang digagas BEI.

Sugeng memaparkan setidaknya ada 20 perusahaan startup yang telah memasuki pasar modal. Groundbreaking dari perusahaan startup tersebut untuk masuk papan pengembangan dilakukan sejak bulan lalu. Bekraf dan BEI berencana memulai program inkubator bagi perusahaan startup atau UKM kreatif pada akhir April mendatang.

"Sepanjang sejarah Indonesia belum pernah ada papan pengembangan untuk UKM kreatif startup masuk dalam bursa efek atau pasar modal. Kami terus menjalin komunikasi dengan pasar modal Indonesia terkait launching papan pengembangan untuk ekonomi kreatif. Groundbreaking sudah dilakukan sebulan lalu dan rencananya program dimulai akhir bulan ini," pungkas Sugeng.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: