Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inilah Strategi Bisnis Kaos Lokal Tembus Pasar Eropa

Inilah Strategi Bisnis Kaos Lokal Tembus Pasar Eropa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pada Tahun 1990, bisnis kaos Caladi Lima Sembilan (C59) semakin berkembang dengan membangun pabrik dan fasilitas modern, bersamaan dengan dibangunnya toko retail (showroom) yang pertama di Jl. Tikukur No.10 Bandung.

Periode 1993-1994, C59 berdiri secara sah sebagai perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan Marius Widyarto Wiwied, sebagai Direktur Utama hingga saat ini, yang dilanjutkan dengan melakukan ekspansi kebeberapa kota di Indonesia, dengan mendirikan toko sendiri dan menjalin kerja sama dengan Ramayana Dept. Store sebagai saluran distribusi yaitu: Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang, Lampung dan Malang.

Pada tahun 2000, tepat usia ke-20, C59 mulai memasarkan produknya ke Eropa Tengah seperti Ceko, Slovakia dan Jerman. Sedangkan untuk mengembangkan pasar lokal nasional C59 menjalin kerja sama dengan Matahari Department Store. Konsep dan varian produknya juga berubah dari ?Basic T-shirt? atau kaos oblong menjadi ?Fashion Apparel? dengan segmentasi kalangan remaja usia 14-24 tahun.

Mas Wiwied begitu sapaan Owner C59 menceritakan awalnya tembus pasar eropa. Pasca krisis moneter, dia bermimpi anaknya bisa bersekolah di luar negeri, akhirnya kesampaian anaknya kuliah di London Inggris.?

"Kasus anak saya, nilai raportnya ada yang merah karena ada mata pelajaran yang engga dia sukai," kata Wiwied ketika berbincang dengan Warta Ekonomi di Bandung, Senin(24/4/2017)

Akhirnya Wiwied memutuskan meyekolahkan anaknya ke Inggris mengingat anaknya suka bahasa asing. Pada saat krisis moneter sekitar tahun 1998, dia tidak sanggup lagi membayar kuliah anaknya, sehingga sang anak terinspirasi bapaknya yang dulu jualan kaos sewaktu SMA untuk membiayai kuliahnya.

"Anak saya jualan kaos C59 dengan bahasa lain C Fivety Nine (CFN) karena orang Inggris susah ngomong C59 (ce lima Sembilan ?Red),"ujarnya?

Dia mulai berbisnis itu di London, akhirnya tercium oleh orang Cekoslovakia sehingga mereka datang ke Bandung untuk mencari kaos C59, sehingga menjadi mitra bisnis yang baru dan memiliki outlet di Cekoslovakia.

Di mancanegara, penyuka warna favorit kuning ini memiliki 60 showroom yang tersebar di Slovakia, Polandia, Czech? bahkan kini ia juga sudah merambah jaringan Metro Dept.Store di Singapura.?

Keberhasilannya menembus mancanegara selain dari puteranya sendiri yang mengenyam pendidikan di Inggris juga beberapa stafnya yang bersekolah di luar negeri yang biasanya membawa satu dua koper kaos?C59?dan dijual pelan-pelan di sana.

"Kita ngadain survey di sana,? tenyata pasar di sana cukup bagus karena memiliki empat musim, sehingga tidak hanya bisa menjual kaos tapi sweater atau jaket,"jelasnya.

Selain itu, C59 juga sering terlibat mensponsori kegiatan pertukaran pelajar Indonesia ke Eropa sehingga secara tidak langsung mempromosikan produk kaos asal Bandung ini di Eropa. Namun, ketika terjadi Bom Bali, semua produk Indonesia dinilai ancaman tersendiri bagi warga eropa termasuk kaos C59.?

"Beberapa outlet C59 ada juga di Eropa seperti, Jerman, Cekoslovakia,?tuturnya.

Kini C59 memfokuskan diri membidik pasar nasional karena krisis global yang terjadi berimbas pada bisnis kaos yang digelutinya sejak 37 tahun lalu.?

"Mau bicara Eropa, Asia sekarang lagi sulit. Boleh lu cek, negeri mana yang ekonominya lagi sehat,"tegasnya.?

Untuk pangsa pasar nasional, kini Wiwied membuka showroom di daerah lain, seperti Balikpapan, Bali, Yogya dan kota lain sehingga dia memiliki sekitar 600 outlet di Indonesia dengan mempekerjakan sekitar 4000 karyawan.

Wiwied juga terlihat sangat piawai membangun networking, dia selalu berusaha membangun hubungan baik dengan supplier, support, customer, dan government.

"Impian saya sederhana, ingin membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang,"pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: