Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapolri Minta Masyarakat Tak Melulu Ribut soal SARA

Kapolri Minta Masyarakat Tak Melulu Ribut soal SARA Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak terus-terusan meributkan perbedaan antar Suku Agama dan Ras (SARA) padahal dinamika persaingan global terus berkembang khusunya di bidang kemajuan teknologi dan kemajuan ekonomi.?Menurut Tito, pascapilkada serentak merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk melakukan rekonsiliasi dengan meninggalkan segala perbedaan pandangan dan keberpihakan.?

"Sekarang semua harus meminggirkan segala perbedaan untuk memperkuat NKRI," kata Tito dalam perayaan Isra Miraj di Mapolda Yogyakarta, Selasa (25/4/2017).

Selain bagian dari demokrasi, Tito mengakui momentum Pilkada serentak pada Februari 2017 di sejumlah daerah sedikit banyak telah berhasil memunculkan polarisasi atau perpecahan di kalangan masyarakat. Hal itu ditambah dengan isu SARA yang kerap diangkat dalam pesta demokrasi itu.

"Sebenarnya sah-sah saja kita berbeda pandangan namun jangan saling menghujat dan memecah belah," katanya dalam Tabligh Akbar yang menghadirkan Habib Lutfi bin Yahya itu.

Indonesia, menurut Tito, sesungguhnya berpeluang menjadi negara super power seperti Amerika Serikat, Rusia, atau Tiongkok dilihat dari sisi potensi sumber daya manusia (SDM), kekayaan sumber daya alam (SDA), dan luas wilayah. Berbeda dengan Singapura, sebab meskipun tergolong negara maju, namun tidak memiliki kekayaan SDA.

"Namun syaratnya harus bersatu dan saling membangun serta melepaskan berbagai bentuk primordialisme," kata dia. (Ant)

Baca Juga: Pemerintah Komitmen Lindungi dan Lestarikan Bahasa Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: