Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Umrah Ramadan Tetap Diminati Meski Ongkosnya Lebih Mahal

Umrah Ramadan Tetap Diminati Meski Ongkosnya Lebih Mahal Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Makassar -
Umrah di bulan suci Ramadan diyakini tetap diminati masyarakat, meski ongkosnya lebih mahal. Bahkan, biro jasa perjalanan biasanya mematok harga hingga dua kali lipat. Namun, masyarakat pada umumnya yang memiliki kemampuan keuangan cenderung memilih umrah di bulan Ramadan karena menikmati suasana dan berharap memperoleh nilai pahala yang lebih besar.?
Direktur Utama Al-Jasiyah Travel Service, Nurhayat, mengakui ongkos perjalanan umrah di bulan Ramadan naik dua kali lipat. Bila di waktu reguler, biaya perjalanan umrah berkisar Rp20 juta, tatkala bulan puasa, biayanya diperkirakan naik sampai Rp40 juta. Kendati demikian, pemberangkatan ibadah umrah diperkirakan tetap pada angka 5.000 hingga 6.000 jemaah, seperti bulan-bulan biasanya.?
"Saya kira jumlahnya tidak akan jauh berbeda saat bulan suci Ramadan. Sekalipun memang biaya (umrah) sudah mahal karena memasuki peak season," kata Nurhayat, Selasa (25/4/2017).
Nurhayat melanjutkan kenaikan ongkos umrah pada bulan Ramadan bukan karena faktor kesengajaan dari pihak travel. Tingginya biaya perjalanan umrah dipengaruhi sejumlah faktor. Utamanya, kata dia, tarif sewa kamar hotel di tanah suci Mekkah-Madinah yang sangat mahal tatkala masuk peak season. "Tarifnya jadi tidak jauh berbeda dengan tarif kamar pada musim haji," terangnya.?
Tidak hanya tarif sewa kamar hotel, Nurhayat menyebut ongkos tiket pesawat pun ikut terkerek menyusul tingginya frekuensi perjalanan menuju Arab Saudi. Peningkatan tarif perjalanan umrah pada bulan Ramadan, menurut dia, juga ditujukan untuk penambahan pelayanan kepada jemaah. Sebab, pada bulan Ramadan, jemaah akan mendapatkan tausiyah serta penyediaan makanan untuk sahur dan berbuka puasa.
Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Sulsel, Azhar Ghazali, membenarkan tingginya minat perjalanan umrah pada bulan suci Ramadan. Bulan Ramadan disebutnya memang dianggap oleh banyak orang sebagai momentum tepat dan spesial untuk menunaikan umrah lantaran pahalanya lebih besar. Belum lagi, suasana yang didapatkan tentunya berbeda.?
"Suasana bulan Ramadan di Arab Saudi tentunya sangat berbeda dan sebagai muslim, banyak yang ingin merasakan itu. Mereka yang memilih umrah di bulan Ramadan rata-rata merupakan orang yang sebelumnya telah pernah berangkat umrah dan cenderung mempersiapkan jauh hari," jelas Azhar.
Menurut Azhar, menjelang memasuki bulan suci Ramadan, para pengusaha travel di Indonesia masih menunggu pengumuman kuota umrah dari Arab Saudi. Pihaknya tentunya tidak bisa sembarangan memberangkatkan jemaah mengingat pada bulan itu, biasanya jumlah pengunjung ke Tanah Suci melonjak dari berbagai belahan dunia.
"Maskapai penerbangan biasanya membatasi diri untuk terbang karena khawatir kuota (umrah) yang keluar sedikit," pungkas Azhar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: