Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Go-Hackaton Lahirkan Karya-karya Teknologi Inovatif

Go-Hackaton Lahirkan Karya-karya Teknologi Inovatif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyedia layanan?on-demand?berbasis aplikasi Go-Jek telah?menyerahkan hadiah kepada?tiga tim pemenang kompetisi Go-Hackathon yang berhasil menciptakan karya teknologi berbasis?open source?untuk solusi?permasalahan sehari-hari. Tiga tim?tersebut berhasil mengalahkan 36?tim?lainnya?yang masuk babak final?pada 25-26 Maret lalu.?

Kompetisi Go-Hackathon yang diselenggarakan pada bulan Februari hingga Maret lalu merupakan kompetisi?hacking marathon?yang pertama kali diadakan Go-Jek dan bertema #KaryaTanpaBatas. ?

HR Director Go-Jek Indonesia?Monica Oudang?mengapresiasi seluruh tim peserta yang?sudah ikut berkompetisi dalam kegiatan ini. Melalui Go-Hackaton imbuh dia semakin yakin bahwa anak-anak muda Indonesia adalah generasi yang penuh inovasi dan bisa melahirkan solusi atas masalah-masalah sosial masyarakat.?

"Mereka hanya perlu diberikan kesempatan. Oleh karena itu, kami berharap penyelenggaraan kompetisi di sektor teknologi seperti ini akan melahirkan karya-karya teknologi yang inovatif dan memiliki dampak sosial bahkan mempercepat pembangunan bangsa," ujar Monica, Jakarta, belum lama ini.

Juara?pertama Go-Hackathon?diraih oleh tim?Sailly?dari Bandung, yang beranggotakan?tiga orang mahasiswa Instititut Teknologi Bandung (ITB).?Mereka memenangkan hadiah utama berupa uang tunai sebesar Rp 120 juta.?Tim Sailly mengembangkan layanan pelacak yang disebut Go-Track yang dapat membantu penggunanya untuk menemukan barang-barang yang hilang di jalan.?

Sistem?tracking?ini punya kelebihan yaitu memanfaatkan sistem?Bluetooth?sehingga tidak perlu internet, biaya yang murah dan daya baterai yang bisa mencapai satu tahun.

Sementara itu posisi?kedua diraih tim SSX_Ceria, yang terinspirasi membuat karya teknologi dari logo Go-Jej Tim SSX_Ceria mengembangkan Caprica, helm pintar yang mengintegrasikan proteksi,?data gathering,?dan kenyamanan pengguna. Helm pintar ini punya tiga?fitur unggulan yaitu?SOS Alert?yang berfungsi mengirimkan sinyal bahaya kepada ambulans terdekat bila pengguna mengalami kecelakaan?Bluetooth Speaker?yang bisa menghubungkan mitra driver dengan pengguna Go-Jek bila ada panggilan, terakhir?Speed Warning?yang menghubungkan helm dengan akselerator kendaraan melalui GPS?smartphone.?

Anggota tim ini masing-masing memenangkan Macbook Pro.

Sedikit berbeda dari dua tim sebelumnya yang?memberikan solusi saat berkendara, Juara III?Go-Hackathon?Tim Quantum?Sigmoid?dari?Jakarta,?menciptakan?layanan?Cloud Base Food Image Recognition. Di mana, dengan?hanya?mengambil gambar makanan, layanan tersebut bisa mengenali nama makanan tersebut. Karya teknologi ini memanfaatkan?artificial intelligence?dan?deep learning.?Tim yang?digawangi dua orang lulusan Institut Pertanian Bogor ini, masing-masing mendapatkan?smartphone?Google Pixel.

Monica menambahkan para?dewan juri memilih ketiga tim tersebut karena mereka?memiliki ide yang orisinal,?bisa diterapkan?dan punya dampak yang positif. Selain itu,?mereka bisa mewujudkan sebuah ide menjadi sebuah layanan yang dapat bekerja dengan baik hanya dalam waktu 24 jam.?

"Saat penjurian, para dewan juri juga mengalami kesulitan untuk memutuskan pemenang, karena karya-karya yang masuk?shortlist?sangat bagus," imbuh Monica.

Lebih lanjut, Monica juga mengatakan bahwa lima karya teknologi terbaik di Go-Hackathon bisa diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum di?https://github.com/GO-HACKATHON.?

?Melalui?karya teknologi yang berbasis?open source?dan dapat?dimanfaatkan oleh berbagai pihak, kami percaya?karya teknologi terbaik Go-Hackathon?akan punya dampak positif yang lebih luas untuk masyarakat Indonesia. Semua pihak bisa memanfaatkan karya mereka untuk membangun layanan, program atau aplikasi yang menawarkan solusi kehidupan sehari-hari,? kata Monica.

Kompetisi Go-Hackathon diikuti oleh 415 tim?dari berbagai?kalangan, mulai?siswa?SMA, mahasiswa, hingga?developer?profesional?yang berasal dari berbagai kota di Indonesia.?

Hampir 50 persen peserta berasal dari luar Jawa seperti Sumatera Utara, Bali, Gorontalo, Makassar, dan Kalimantan.?Dari 415 tim, 39?tim masuk ke dalam babak final, dan?merealisasikan idenya dengan cara menulis?code program?dalam?waktu 24 jam di Kantor Go-Jek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: