Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diancam Akan Diblokir, Trump Coret Anggaran Tembok Pembatas AS-Meksiko

Diancam Akan Diblokir, Trump Coret Anggaran Tembok Pembatas AS-Meksiko Kredit Foto: Antara/Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengindikasikan bahwa dia akan mencoret sementara rencana mencari pendanaan untuk membiayai tembok perbatasan yang digagasnya dari anggaran negara yang akan disahkan pekan ini.

Pembangunan tembok perbatasan yang dibayar oleh Meksiko merupakan janji kampanye utama Donald Trump.

Pembangunan tembok tersebut adalah janji utama dalam kampanye pemilunya. Akhir pekan lalu, Presiden Trump berupaya mendesak Kongres agar menyetujui pendanaan awal atau uang muka bagi pembangunan tembok yang kontroversional tersebut.

Presiden Trump menginginkan uang muka bagi pembangunan tembok tersebut agar dimasukkan ke dalam anggaran pengeluaran pemerintah hingga akhir September.

Namun, penasihat dekat presiden, Kellyanne Conway, mengatakan bahwa pendanaan untuk pembangunan tembok itu akan dicoret dari rancangan anggaran yang harus disepakati hari Jumat mendatang.

Demokrat mengancam untuk memblokir ketetapan anggaran tersebut jika ada dana yang diperuntukkan bagi pembangunan tembok, dan pencoretannya sekarang dapat mencegah kemungkinan kebuntuan yang mengakibatkan lumpuhnya pemerintah.

Kendati demikian, presiden Trump melalui akun Twitternya, masih bersikeras bahwa dia akan membangun tembok itu.

Presiden Trump dilaporkan mengatakan dalam sebuah pertemuan pribadi dengan sejumlah media konservatif pada Senin malam bahwa dia mungkin akan mengusahakan pendanaan tembok itu akhir tahun ini.

Kellyanne Conway mengkonfirmasi kepada Fox News bahwa tembok tersebut tidak perlu disahkan pendanaannya pekan ini, namun tetap menjadi 'prioritas yang sangat penting.'

"Jangan biarkan media palsu mengatakan bahwa saya telah mengubah posisi saya tentang TEMBOK. Tetap akan dibangun dan membantu menghentikan narkoba, perdagangan manusia dll," tulis Trump dalam akun Twitternya, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Kepala staf Gedung Putih Reince Priebus mengatakan bahwa 'kesediaan Presiden Trump untuk berkompromi tentang pembangunan tembok merupakan kejutan bagi Demokrat.'

Donald Trump mengajukan usulan anggaran sebesar US$ 1,5 miliar untuk pembangunan tembok tersebut melalui Kongres untuk dicantumkan dalam anggaran pengeluaran hingga akhir tahun fiskal berjalan.

Rencana tersebut telah membuat Demokrat bersatu dalam penentangan penuh. Selain itu, sejumlah anggota Partai Republik juga menolak perkiraan biaya keseluruhan pembangunan sebesar US$21,6 miliar, yang mana jumlahnya lebih dari US$12 miliar yang dulu disebut Trump.

Kubu Republik di negara-negara bagian dekat perbatasan juga tidak mendukung pembangunan tembok itu, sebabnya mereka menyadari bahwa di wilayah mereka terdapat populasi Hispanik yang besar.

Kendati mendapat banyak pertentangan, Gedung Putih berkeras bahwa tembok itu tetap harus dibangun, dan tidak akan menerima terjadinya 'penundaan.'

"Prioritas belum berubah. Ada tembok yang akan dibangun," kata juru bicara Sean Spicer.

Menurutnya, tembok itu penting untuk mencegah perdagangan manusia, datangnya para anggota geng seperti MS-13 yang sangat buruk, arus narkoba serta? imigrasi ilegal.

Kesimpulannya, tembok itu mungkin saja tetap dibangun di masa depan, namun ini merupakan pelajaran nyata tentang perbedaan antara berbicara saat kampanye dan memerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: