Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ISPO Sudah Cukup Jadi Standar Internasional

ISPO Sudah Cukup Jadi Standar Internasional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah mengharapkan, perkebunan kelapa sawit di dIndonesia mengikuti ?standar produk minyak sawit berkelanjutan atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Pasalnya, saat ini sawit merupakan komoditas unggulan yang bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dan mampu bersaing secara internasional.

Pernyataan itu disampaikan ?Deputi ?Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Mahmud mewakili Menko Perekonomian Darmin Nasution ketika membuka ?"Konferensi Nasional Perkebunan Rakyat Indonesia? di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Menurut Musdhalifah, ISPO sebagai standar global sangat diperlukan agar sawit Indonesia mampu bersaing di pasar ?internasional. "Kita tidak bisa memenangi persaingan di pasar global, tanpa mengikuti standar internasional seperti ISPO,? Kata Musdhalifah.

Dia mengungkapkan, kebutuhan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) nasional sebenarnya hanya 6 juta ton, tetapi Indonesia memproduksi sampai 30 juta ton.

?Selisih antara produksi dan kebutuhan itu bisa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hanya saja, kita harus mengikuti standar internasional agar harganya kompetitif. Sawit yang kita tanam tetapi tidak mengikuti standar internasional, harganya pasti ?jatuh.?tamahnya.

Musdhalifah mengakui, kriteria yang harus dikuti dalam standar ISPO memang tidak mudah. Ada banyak aturannya, misalnya pemakaian pupuk tidak boleh berlebihan, penanaman harus mempunyai jarak yang cukup dari sempadan air, tidak membuang limbah sembarangan serta banyak persyaratan lain.

Namun demikian, kata Musdhalifah, tuntutan ISPO itu wajib ditaati agar harga sawit mampu bersaing di pasar global. ?Jika aturannya diikuti dan komoditas mampu bersaing di pasar global, pastinya harga sawit akan kompetitif dan kesejahteraan petani meningkat,? kata dia.

Kalau petani dan rakyat sejahtera, maka kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang baik tidak mustahil. ?Dengan membaiknya kesejahteraan dan pendidikan, kita bisa melawan segala bentuk kolonialisme. Artinya, bangsa kita tidak lagi diatur oleh satu kekepentingan kelompok tertentu. Kiita bisa mengatur diri sendiri dan tidak diperintah pihak lain yang mau mengambil keuntungan.?katanya lagi.

Musdhalifah juga mengingatkan, pentingnya mengadopsi teknologi dalam perkebunan. Semua pihak harus membangun dengan semangat dan jangan saling mencurigai. ? jika teknologi itu baik dan bisa meningkatkan produksinya, tidak salah mengadopsinya. Apalagi teknologi pertanian yang semakin berkembang saat ini.?

Menurut dia, pemerintah akan selalu melakukan perbaikan agar kriteria ISPO bisa ditaati. ? ISPO terus kita perbaiki dan saat ini kita ?naikkan ke tingkat presiden supaya produk sawit makin kompetitif di pasar global,? tukasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: