Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Darmin: Kita Patutnya Bersyukur Ekonomi 2016 Sebesar 5,02%

Menko Darmin: Kita Patutnya Bersyukur Ekonomi 2016 Sebesar 5,02% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, pemerintah harusnya bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% di tahun 2016. Hal ini lantaran di tengah perlambatan ekonomi dunia, Indonesia mampu membalikkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang positif.

Menurut Darmin, sebenarnya perlambatan ekonomi dunia telah dirasakan sejak 2011 hingga 2015 kemarin, namun Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan ekonominya menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, di bawah India dan Tiongkok.

"Kami berhasil membelokan arah perlambatan ekonomi kita yang sudah mulai 2011 sampai 2014, dan di 2015 adalah bottom, di 2016 kami mulai naik lagi sama seperti posisi 2014. Dan itu mustinya sesuatu yang kita syukuri, karena kebanyakan ekonomi dunia tidak bisa membalikkan itu pada 2016 Di mana pertumbuhan ekonomi kita 5,02%," ujar Darmin di gedung BI Jakarta, Kamis (27/4/2017).?

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi tercatat membaik ke level 5,02 persen dibandingkan 2015 yang sebesar 4,79 persen. Selain mampu menjaga pertumbuhan ekonomi, Indonesia juga berhasil menjaga inflasi di level yang rendah yakni 3,02 persen pada 2016.

"Yang juga menggembirakan adalah kita mulai semakin jelas bisa mengendalikan inflasi. Itu setelah dua tahun ini bergulat bersama Gubernur BI, beberapa menteri setelah tarik menarik dan berdebat, dan kita bergerak di angka di bawah 4%," tutur Darmin.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tahun 2016 lalu juga memberikan dampak positif terhadap turunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Rasio gini juga tercatat turun menjadi 0,394. Angka ini menurun sebesar 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2016 yang sebesar 0,397.

"Pengangguran turun, kemiskinan turun, gini rasio turun. Dalam khasanah ekonomi makro, itu kualitas pertumbuhan ekonominya baik," cetusnya.

Darmin melanjutkan, hal tersebut juga tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang masif. Pemerintah saat ini terus menggalakkan pembangunan Infrastuktur agar manfaatnya di berbagai daerah ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Pembangunan infrastruktur. Itu jelas sekali dan menyebar di berbagai sektor, bahkan saya punya hipotesis yang masih perlu diuji mengenai penurunan gini rasio," ujarnya.

Ke depan, kata Darmin, pembangunan infrastruktur akan terus digenjot. Alternatif pembiayaan infrastruktur pun tidak semuanya berasal dari APBN, melainkan bisa dilakukan dengan melibatkan swasta dan BUMN.

"Kami desain lebih jelas, libatkan private sector dan BUMN tentunya. Karena ini sudah terlambat jauh sekali," ucap Darmin.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: