Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perampingan Logistik Perkecil Disparitas Harga Semen di Papua

Perampingan Logistik Perkecil Disparitas Harga Semen di Papua Kredit Foto: Nunung Kusmiaty
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah memiliki kebijakan guna Mendukung Langkah-Langkah Strategis Sinergi BUMN Dalam Upaya Penyetaraan Harga Semen di Jawa dan Papua, yang mencakup pada Kebijakan Sinergi BUMN.

Optimalisasi Program Tol Laut, Jembatan Udara, Gerai Maritim, dan Rumah Kita; Subsidi dan PSO kepada Pelayaran Nasional, Pembangunan Infrastruktur wilayah pesisir dan konektivitas hinterland Papua, Membangun Seamless Logistics melalui Sinergi BUMN Dalam Upaya Memperkecil Disparitas Harga Semen di Papua.?

Sebelumnya, Pemerintah telah melakukan pemangkasan harga BBM di Papua sama dengan di Pulau Jawa. Serta untuk merumuskan rekomendasi kebijakan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan, sehingga harga komoditas di seluruh Indonesia tidak jauh berbeda, bahkan sama. Sebagai contoh, harga 1 zak semen di Pulau Jawa Rp70.000 tetapi di Papua terutama di daerah Kabupaten Puncak, Wamena, dan wilayah pegunungan Papua lainnya bisa mencapai Rp800.000 hingga Rp2,5 juta.

Pekerjaan rumah tersebut oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diharapkan dapat diwujudkan oleh Pemerintah secara bersama dengan pemangku kepentingan yang terlibat terutama BUMN produsen semen seperti PT Semen Indonesia (Persero), dan BUMN logistik seperti PT Pos Indonesia, PT PELNI, PT Pelindo, dan PT Angkasa Pura, serta pelaku dan penyedia jasa logistik swasta lainnya.

Bukan hanya semen, namun juga perlu sinergi BUMN dalam pemerataan komoditas pokok lainnya seperti 9 bahan pokok. Selain masalah harga, perbedaan tersebut juga menyangkut masalah keadilan dan pemerataan di seluruh wilayah NKRI.

Kesenjangan antara kota dan desa masih menjadi isu krusial di Indonesia hingga saat ini. Kondisi mayoritas warga yang tinggal di pelosok desa dan daerah perbatasan pada umumnya hampir sama, yakni rerata pendapatannya rendah, sedangkan harga-harga berbagai komoditas harus dibayar lebih mahal. Sebaliknya, warga di perkotaan pada umumnya memiliki pendapatan cukup tinggi, dan harga-harga lebih murah dibandingkan dengan perdesaan.

Dalam hal ini, PT Semen Indonesia (Persero)Tbk (SMGR) melalui Direktur Pemasaran dan Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Ahyanizzaman menuturkan, "Jika sejak tahun 2016 Perseroan tengah memfokuskan orientasi usahanya kepada konsumen, di mana hal utama yang dibutuhkan konsumen selain ketersediaan semen sebagai komoditas strategis juga keterjangkauan harga produk semen dan turunannya di pasaran. Artinya perlu ada efisiensi dalam proses distribusi produk dari pabrik menuju pasar," ujarnya.?

Pasalnya, Semen Indonesia memiliki 26 titik jaringan distribusi semen tersebar di pelosok nusantara, yang berada di daerah pesisir laut. Hal tersebut sangat memungkinkan perseroan melalui pemanfaatan insfrastruktur yang tersebar dan dukungan Pemerintah, berperan menjadi salah satu pembangunan infrastruktur nasional.

Sejalan dengan hal tersebut, Pidato Presiden dalam Pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) Tahap I September 2015, di Istana Merdeka disampaikan bahwa 3 (tiga) langkah implementasi PKE I salah satunya adalah ?Mempercepat Proyek Strategis Nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional?.

Perseroan pun melakukan penandatanganan Piagam Kerjasama dengan PT Pos Indonesia, PT PELNI, PT Pelindo IV, dan PT Angkasa Pura I sebagai langkah nyata sinergi BUMN dalam mendukung program pemerintah untuk membangun seamless logistics sebagai upaya memperkecil disparitas harga semen di Papua. Sinergi tersebut meliputi optimalisasi pemanfaatan jasa layanan logistik, outlet untuk kegiatan penjualan produk/ jasa, aset, jasa keuangan, teknologi informasi & komunikasi, tenaga profesional, dan lainnya.

Menurut Ahyani, dalam menurunkan disparitas harga semen di Papua yaitu dengan cara mengoptimalkan peran Tol Laut, menggunakan kombinasi jalur sungai-darat, serta mewujudkan Jembatan Udara. Subsidi biaya logistik yang dialokasikan untuk ketiga moda distribusi tersebut perlu dikendalikan agar tepat sasaran.?

"Dengan demikian diharapkan penurunan harga semen di Papua dapat terwujud hingga kisaran Rp75.000/ zak, baik di Pesisir atau Daerah Pegunungan Papua," tukasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: