Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Suriah: Ledakan Besar Guncang Kawasan Bandara Damaskus

Perang Suriah: Ledakan Besar Guncang Kawasan Bandara Damaskus Kredit Foto: Antara/Reuters TV
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ledakan besar telah mengguncang lokasi militer di kawasan Bandara Internasional Damaskus, Suriah. Stasiun televisi Al Manar?yang dikelola kelompok Hezbollah di Libanon melaporkan ledakan sangat mungkin disebabkan oleh serangan udara Israel. Menurut laporan tersebut, peristiwa hanya mengakibatkan kerusakan materi.

Serangan udara yang disebut-sebut dilakukan oleh Israel, sebelumnya telah mengenai beberapa lokasi di Suriah. Serangan tersebut dilaporkan menargetkan pengiriman senjata untuk Hezbollah.

Lembaga pemantau hak asasi di Suriah (SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan ledakan besar terdengar hingga ke Damaskus dan diyakini terjadi di dekat bandara yang terletak 25 kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Damaskus.

Sementara itu, stasiun televisi pro-pemerintah Al-Mayadeen mengutip sumber yang mengatakan bahwa rudal telah diluncurkan oleh pesawat-pesawat jet tempur Israel yang terbang di dalam Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Dua sumber pemberontak senior yang berbasis di Damaskus mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa rudal tersebut telah memasuki sebuah stasiun amunisi di sebuah lokasi militer tertutup yang digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang beroperasi di samping tentara Suriah, yang dipimpin oleh Hezbollah.

Menteri urusan Intelijen Israel, Israel Katz, mengatakan gempuran dekat Damaskus "sejalan dengan kebijakan Israel" dalam mencegah pengiriman senjata. Katz, yang berbicara kepada stasiun radio militer, tidak secara langsung memastikan Israel berada di balik serangan itu. Namun, dia menegaskan Israel memiliki kewenangan untuk melancarkan operasi jika diperlukan.

"Perdana menteri mengatakan setiap kali kita menerima intelijen yang mengindikasikan niat untuk mengirim senjata canggih ke Hezbollah, kita akan bertindak," ujar Katz seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Militer Israel menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Sebelumnya, seorang perwira militer Israel berpangkat tinggi memberi penjelasan kepada wartawan bahwa sekitar 100 rudal yang ditujukan untuk Hezbollah telah dihancurkan dalam penggerebekan tersebut.

Hezbollah bertempur secara terbuka dengan Israel pada 2006 dan terlibat dalam peperangan di Suriah sebagai sekutu pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Kelompok tersebut telah berkembang jauh lebih kuat sejak saat itu. Perang saudara di Suriah telah berlangsung sejak 2011 dan konflik itu telah menewaskan lebih dari 320.000 orang tanpa ada kejelasan solusi politik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: