Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyinyir Soal Karangan Bunga Ahok, Fadli Zon Disindir Habis

Nyinyir Soal Karangan Bunga Ahok, Fadli Zon Disindir Habis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil?Ketua DPR Fadli Zon mendapatkan sindiran dari?aktivis?Mohamad Guntur Romli? karena berkata nyinyir soal?kiriman karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Mohamad Guntur Romli? mengatakan bahwa?pasca-Pilpres 2014 banyak kiriman karangan bunga yang ditujukan untuk Prabowo Subianto sebagai bentuk simpati atas?perjuangan dan kerja keras selama proses menjalani pemilihan presiden. Jadi, kiriman karangan bunga sebenarnya merupakan hal wajar.

"Yang nyinyir pada?karangan bunga untuk?Ahok-Djarot masih ingat karangan bunga ini tahun?2014 enggak? Khususnya buat Fadli Zon," katanya?di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Guntur Romli mengatakan?karangan bunga untuk Ahok-Djarot adalah tanda perhatian, kasi sayang, dan cinta dari pendukung. Ia menegaskan tidak adanya perhatian ke Anies-Sandi karena kedua orang tersebut tidak memiliki pendukung sejati. Ia menyampaikan masyarakat DKI Jakarta memilih Anies-Sandi karena pelampiasan kebencian pada Ahok-Djarot.

"Sudah dapat surga masih saja sirik, padahal?Ahok cuma dapat bunga. Ayo cepat-cepatan?ke surga," sindirnya.

Ia mengingatkan ada banyak pendukung Ahok-Djarot yang biasa disebut dengan Ahoker. Sementara itu, imbuhnya, tidak ada istilah Anieser karena memang tidak ada pendukung setia Anies-Sandi.

"Yang berpura-pura mendukung Anies-Sandi kemarin kebanyakan pembenci Ahok-Djarot. Mereka memilih Anies-Sandi bukan karena suka, cinta, atau yakin Anies-Sandi bisa bekerja untuk Jakarta. Tapi, mereka yang sudah membenci Ahok-Djarot," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, ada sekitar seribu lebih kiriman?karangan bunga yang memenuhi halaman Balai Kota DKI Jakarta. Kiriman karangan bunga tersebut merupakan bentuk?ucapan terima kasih untuk?Ahok-Djarot.

Adapun, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyidir pemberian karangan bungan hanya bagian dari pencitraan murahan. Ia menilai pemberian karangan bunga justru menghamburkan uang karena akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk kepentingan masyarakat atau dihimpun untuk orang-orang yang tidak mampu.

"Saya rasa masyarakat sudah tahu-lah. Itu bisa bukan efek positif yang didapat, tapi efek negatif. Apalagi kalau ketahuan sumbernya itu. Jadi pencitraan yang murahan ya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: