Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Kain Hambat Pertumbuhan Industri Teksti

Impor Kain Hambat Pertumbuhan Industri Teksti Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Impor kain dalam jumlah besar dinilai menghambat pertumbuhan industri dalam negeri, demikian disampaikan Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono.

"Impor melonjak hingga 300 persen, terutama untuk kain," kata Sigit saat menggelar pertemuan dengan media di Gedung Kemenperin Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Sigit memaparkan, kendati pertumbuhan industri tekstil pada 2016 sebesar 2,35 persen lebih besar dari tahun sebelumnya yakni sebesar 1,76 persen, namun angkanya masih di bawah pertumbuhan industri non migas pada 2016 sebesar 4,4 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional 2016 sebesar 5,02 persen.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian tidak mengambil kebijakan, tapi melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk melakukan pengawasan.

Kemenperin akan melakukan kroscek data permintaan impor para produsen tekstil yang diberikan oleh Kemendag untuk kemudian ditinjau permintaan impornya dengan kapasitas produksinya.

"Jadi nanti kita informasikan ke Kemendag, oh produsen ini sebetulnya tidak perlu impor?segini, karena kapasitas produksinya hanya segini. Kami terus berkoordinasi," ujar Sigit.

Sementara itu, lanjut Sigit, Ditjen Bea Cukai membentuk tim dengan KPK dan TNI untuk mengimplementasikan penanganan dalam hal pengawasan impor.

Menurut Sigit, upaya koordinasi yang dilakukan mampu mengurangi impor di sektor industri tekstil hingga 33 persen.

Kendati demikian, Kemenperin masih pesimistis untuk menargetkan pertumbuhan industri tekstil pada 2017, yang angkanya dipatok 1,71 persen. (Ant)

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: