Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkomsel Buktikan Sebagai Operator Yang Paling Stabil

Telkomsel Buktikan Sebagai Operator Yang Paling Stabil Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Palu -

Telkomsel merupakan salah operator seluler memberikan jaminan kestabilan jaringan seluler di Kota Palu, selama berlangsungnya pemadaman bergilir aliran listrik PLN dalam waktu beberapa hari lalu dan ke depan.

"Untuk saat ini, jaringan seluler Tekomsel dalam keadaan baik, walaupun di beberapa titik, signal yang didapatkan hanya satu bar saja, tetapi akses internet masih dapat dilakukan," kata ICT Operation Telkomsel Pamasuka Muhammad Muslih di Palu, Sabtu malam.

Dia menjelaskan untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Kota Palu saat pemadaman listrik, pihaknya mendatangkan sekitar 283 unit genset dari wilayah Manado, Makassar, Gorontalo dan Parepare untuk memberikan layanan lebih baik saat mati pemadaman listrik di Palu.

"Saat ini sedang dalam tahapan mobiliasasi genset ke Palu," ungkapnya.

Menurut dia, untuk layanan Telkomsel secara keseluruhan di Kota Palu telah mengunakan Base Transceiver Station (BTS) 4G. Sementara hampir 100 persen ibu kota kabupaten di Sulawesi Tengah telah menggunakan BTS 4G atau sekitar 237 BTS di Sulteng.

Sebelumnya PT PLN (Persero) telah membangun tiang darurat (tower emergency) untuk menggantikan tower No.46 di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, yang roboh pada Senin (24/4).

Manajer Area Penyalur dan Pengatur Beban (AP2B) PT PLN Sistem Minahasa Sugeng Hidayat mengatakan robohnya tiang tersebut mengakibatkan suplai listrik ke Kota Palu dan dan tiga kabupaten lain terputus total.

Tower darurat ini, kata Sugeng, membutuhkan waktu konstruksi selama delapan hari sehingga aliran listrik tegangan tinggi dari PLTA Poso ke sistem kelistrikan Palu baru akan pulih kira-kira pada 1 Mei 2017.

Tower darurat ini memiliki ketahanan sampai satu tahun. Karena itu, sementara tower emergency dipasang, pihaknya juga mulai melakukan survei untuk pembangunan tower permanen pengganti tower No.46 yang roboh tersebut.

Tower transmisi listrik tegangan tinggi (SUTT) No.46 yang terletak di tepi Sungai Puna, Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir, itu roboh pada Senin (24/4), dan mengakibatkan sistem kelistrikan Palapas (Palu, Donggala, Parigi dan Sigi) kehilangan daya 60 MW sehingga harus melakukan pemadaman secara bergilir sejak Senin (24/4).

Durasi pemadaman bisa mencapai enam jam, lalu hidup lagi sekitar tiga jam dan dam lagi, begitu seterusnya.
(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: