Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Inggris Melambat di Kuartal I-2017

Pertumbuhan Ekonomi Inggris Melambat di Kuartal I-2017 Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perekonomian Inggris hanya tumbuh 0,3% sepanjang periode tiga bulan pertama 2017. Hal itu menandakan tingkat pertumbuhan yang bergerak melambat sejak kuartal pertama tahun 2016, berdasarkan angka resmi.

Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan laju pertumbuhan periode Januari hingga Maret 2017 melambat akibat sektor jasa yang mengalami penurunan 0,3 persen dibandingkan 0,8 persen pada akhir 2016. Produk domestik bruto tercatat naik 0,7 persen pada kuartal terakhir 2016. Ekonom memperkirakan pertumbuhan PDB melambat ketika sebagian konsumen menekan pengeluaran mereka untuk menghadapi kenaikan inflasi.

Sektor konsumen telah merasakan tekanan sejak awal 2017 dengan inflasi di level tertinggi selama lebih dari tiga tahun pada Maret sebesar 2,3%. Borosnya pengeluaran listrik rumah tangga juga telah mengakibatkan pelemahan penjualan ritel untuk menjadi kejatuhan terbesar dalam tujuh tahun.

"Pesannya jelas, permulaan tahun terlihat laju pertumbuhan paling lemah selama setahun saat kenaikan harga mulai mempengaruhi pengeluaran rumah tangga," kata Kepala Ekonom IHS Markit Chris Williamson seperti dikutip laman BBC di Jakarta, Minggu?(30/4/2017).

Hambatan utama datang dari industri jasa yang jatuh sebesar 0,5 persen. Industri jasa berkontribusi sekitar 78 persen terhadap perekonomian Inggris yang berasal dari hotel, restoran, dan sektor distribusi. Sementara itu, kenaikan harga sepertinya menahan pertumbuhan perdagangan ritel.

ONS juga mengatakan output dalam sektor konstruksi juga menyeret PDB setelah melonjak 0,2 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan pertumbuhan 1% pada kuartal terakhir 2016. Kepala Investasi Close Brothers Asset Management Nancy Curtin menerangkan Brexit telah menambah ketidakpastian.

"Ketika menjelang pemilihan umum dan negosiasi Brexit menjadi risiko dalam ekonomi untuk membuat lebih berhati-hati dan ketidakpastian untuk bisnis yang akan berefek kepada investasi dan pekerjaan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: