Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tidak Semua Barang Terkena Inflasi

Oleh: Hasan Azzahid, Senior Advisor AZ Consulting

Tidak Semua Barang Terkena Inflasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apakah semua barang pasti terkena inflasi? Ternyata jawabannya tidak loh! Tidak semua barang terkena inflasi. Sebenarnya, kita dapat mengidentifikasi barang yang akan terkena dan tidak terkena inflasi. Ada beberapa barang yang turun atau stabil harganya. Apakah itu? Mari simak ulasan di bawah ini.

Pertamax

Anda pasti tahu berapa harga pertamax saat ini. Pertamax saat tulisan ini dibuat hanya Rp8.150 perliter. Sedangkan pada tahun 2014 akhir, harga premium saja sudah Rp8.500 perliter. Harga pertamax berada di kisaran belasan ribu rupiah. Berarti dalam tiga tahun, harga pertamax malah deflasi loh.

Hal ini bukan berarti harga pertamax tidak akan terjadi inflasi pada masa yang akan datang. Namun toh faktanya jika dilihat dari tiga tahun yang lalu, bahan bakar ini termasuk yang turun harganya meskipun harga terendahnya pernah mencapai Rp7.600 per liter.

Deflasi ini diakibatkan oleh pelemahan harga minyak global. Tampaknya harga minyak masih sulit untuk naik karena pelemahan daya beli global. Jika harga minyak naik, harga tersebut langsung tertekan oleh produsen minyak yang ingin meningkatkan keuntungan.

Kuota Internet

Untuk zaman modern seperti saat ini, kebutuhan akan akses internet sudah seperti kebutuhan primer. Bahkan saya memiliki teman yang gelisah jika tidak terkoneksi dengan internet. Adapula yang memiliki kerja online yang benar-benar mengandalkan internet.

Berapakah harga kuota internet dulu? Dulu harga Rp1 per KB termasuk murah. Padahal artinya 1 MB harganya Rp1.000. Berapakah harga kuota sekarang? Ada loh provider yang menawarkan kuota internet hanya Rp10.000 per GB-nya. Padahal jika mengacu pada harga masa lalu yang bertarif Rp1 per KB maka harga per GB-nya adalah Rp1 juta.

Bagaimana kuota internet bisa terjadi deflasi? Jawabannya adalah teknologi dan persaingan. Dahulu internet merupakan barang eksklusif. Bisnis warnet (warung internet) pun menjamur, sedangkan sekarang banyak sekali warnet yang tutup. Internet bukan lagi barang eksklusif. Semakin mudah suatu barang untuk diakses maka harganya semakin turun.

Ponsel

Ponsel di Indonesia populasinya saat ini melebihi populasi manusia. Rata-rata orang Indonesia memiliki ponsel lebih dari satu. Bahkan ada orang asing yang menganggap hal ini sesuatu yang aneh, tetapi ketika mereka mulai tinggal di Indonesia, mereka juga akhirnya memiliki ponsel lebih dari satu.

Jujur saja, nilai ponsel setiap tahun terus menurun. Jika Anda menjual ponsel yang memiliki teknologi yang sama dengan tahun lalu meskipun yang Anda jual adalah barang baru bisa dipastikan tahun ini harganya turun. Selama saya melakukan observasi terhadap harga ponsel, yang menjaga harga ponsel baru adalah pembaruan teknologi. Jadi, ponsel yang berharga Rp 3 juta tahun ini dan kemarin tentu saja teknologinya sudah berbeda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: