Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejagung Kejar Kasus Korupsi di Pertamina

Kejagung Kejar Kasus Korupsi di Pertamina Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) terus menyidik dugaan korupsi penyalahgunaan investasi pada PT Pertamina (Persero) di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia tahun 2009.

"Hari ini kami memeriksa empat saksi," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, M Rum di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Keempat saksi itu, Bambang Widjanarko, pegawai PT Pertamina (Tim Akuisisi PT Pertamina di Blok Banker Manta Gummy Australia), Hardjono pegawai PT Pertamina (Tim Akuisisi PT Pertamina di Blok Banker Manta Gummy Australia), Indria Doria pegawai PT Pertamina (Tim Rencana Pengembangan Bisnis PT. Pertamina (Persero) dan Huddie Dewanto pegawai PT Pertamina (Tim Rencana Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero).

Kesemua saksi menjelaskan proses pengambilan keputusan terkait dengan investasi PT Pertamina (Persero) di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia, katanya. Kendati demikian, penyidik sampai sekarang belum menetapkan tersangka dalam kasus itu. Sedangkan saksi yang telah diperiksa sebanyak delapan orang.

Kasus posisi dugaan korupsi itu, PT Pertamina (Persero) pada 2009, melalui anak perusahaannya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan akuisisi saham sebesar 10 persen terhadap ROC Oil Ltd. Perjanjian jual beli ditandatangani pada tanggal 1 Mei 2009 dengan modal sebesar 66,2 juta dolar Australia atau senilai Rp568 miliar dengan asumsi mendapatkan 812 barel per hari.

Namun, ternyata BMG Australia pada tahun 2009 hanya dapat menghasilkan minyak mentah untuk PHE Australia Pty.Ltd rata-rata sebesar 252 barel per hari. Pada 5 November 2010, Blok BMG Australia dinyatakan ditutup setelah ROC Oil Ltd, Beach Petrolium, Sojits, dan Cieco Energy memutuskan penghentian produksi minyak mentah (non production phase/ npp) dengan alasan lapangan tidak ekonomis. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: