Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Saya Dulu 9 Tahun Ngontrak

Jokowi: Saya Dulu 9 Tahun Ngontrak Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi)?mengakui pembelian rumah tinggal bukan perkara mudah, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ia mengatakan bahwa dulu dirinya pernah tinggal di rumah kontrakan selama sembilan tahun sebelum?memiliki rumah pribadi.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan 4.743 rumah untuk pekerja di Villa Kencana Cikarang, Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/5/2017). Presiden Jokowi juga turut menyaksikan penandatanganan 300 akad kredit konsumen.

"Dulu saat saya ngontrak rumah kemudian memiliki rumah dengan tipe ini sudah cukup. Ini tipe 25, dua kamar, daripada ngontrak, saya dulu sembilan tahun ngontrak," katanya sebagaimana dikutip dari laman Setkab di Jakarta, Jumat (5/4/2017).

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah ingin sekali memenuhi hak rakyat untuk memiliki rumah. Apalagi dengan meningkatnya harga tanah di perkotaan dan di kawasan industri menjadikan semakin penting keberpihakan pemerintah kepada hak dasar rakyat yaitu rumah.

Terkait pembangunan rumah untuk rakyat seperti yang ada di Villa Kencana Cikarang, sudah dibangun 4.734 unit dan akan dibangun lagi 4.015 unit, yang sudah akad 3.600 unit. Tipe rumahnya 25/60, artinya bangunan 25 meter tanah 60 meter. Harganya Rp112 juta-Rp140 juta dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Presiden meyakini bahwa dengan harga Rp112 juta-Rp140 juta maka kalau gaji Rp3,5 juta cukup untuk mencicil satu bulan Rp750 ribu.

"Kan kalau rezeki Allah yang mengatur, nanti kalau ada rezeki yang lebih baik membeli rumah yang lebih gede. Tapi paling tidak rakyat sudah memiliki rumah terlebih dahulu," tutur Presiden.

Adapun, pada dua tahun pertama pelaksanaan program satu juta rumah, program kepemilikan rumah bagi MBR yang mendapatkan bantuan pembiayaan perumahan dari Kementerian PUPR sebanyak 259.695 unit dengan total pembiayaan sebesar Rp12,11 triliun. DP satu persen Menteri Basuki mendorong masyarakat khususnya MBR untuk dapat memanfaatkan Program KPR Bersubsidi dari Pemerintah tersebut.

KPR bersubsidi ini memiliki keuntungan, yaitu suku bunga tetap lima persen, mendapatkan bantuan uang muka sebesar Rp4 juta, jangka waktu sampai dengan 20 tahun, DP satu persen, dan bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Sementara untuk pembangunan rumah pekerja di Villa Kencana Cikarang dilaksanakan oleh PT Arrayan Bekasi Development (ABD) melalui KPR Bersubsidi yang disalurkan oleh Bank BTN. Melalui kemitraan ini, MBR bisa memiliki rumah tapak dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp1,12 juta dan cicilan sekitar Rp800 ribu per bulan.

Perumahan tersebut memiliki rencana pembangunan sebanyak 8.749 unit yang dibangun di atas lahan seluas 105 hektare. Saat ini telah dibangun sebanyak 4.734 unit dan kredit KPR bersubsidi yang telah diberikan bagi 3.612 unit rumah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: